Peraih Nobel Ekonomi Berikan Resep Menjaga Stabilitas Keuangan

Miftah Ardhian
22 Februari 2017, 20:38
Pertumbuhan Ekonomi
Arief Kamaludin|KATADATA

Pemerintah dinilai perlu menerbitkan regulasi yang tepat untuk menjaga stabilisasi keuangan. Saat ini kondisi keuangan Indonesia memang dinilai masih cukup stabil. Namun, risiko bisa datang kapan saja, apalagi di tengah kondisi ekonomi global yang penuh ketidakpastian.

Peraih Nobel Ekonomi tahun 2003, Robert Fry Engle III, mengatakan stabilitas keuangan adalah salah satu tujuan utama yang ingin dicapai setiap negara. Kondisi keuangan yang stabil saat ini, tidak menjamin kestabilan di tahun-tahun mendatang. Makanya, pemerintah harus membuat regulasi yang tepat untuk mencegah terjadinya risiko yang mungkin timbul di kemudian hari.

"Regulasi harus didesain dengan tepat untuk mengurangi risiko sistemik," ujar Engle di Universitas Katholik Atma Jaya, Jakarta, Rabu (22/2). (Baca: BI: Ekonomi Indonesia 2016 Selamat Berkat UU Pencegah Krisis)

Menurutnya risiko yang akan datang tidak selalu berdampak negatif. Dengan risiko yang besar, akan ada pula peluang besar yang bisa diambil setiap negara melakukan akselerasi dalam menopang pertumbuhan ekonomi. Dengan adanya risiko ini pemerintah bisa semakin matang dalam menentukan kebijakan untuk stabilisasi keuangan negara.

"Seperti kera yang ingin menangkap serangga di pucuk pohon, ruang geraknya semakin luas, potensi dapat semakin besar, tetapi risikonya juga semakin tinggi," ujar Engle.

Sementara Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia (BI) Mirza Adityaswara mengatakan beberapa risiko yang akan muncul, setidaknya masih bisa diprediksi dari jauh hari. Contohnya kenaikan suku bunga acuan bank sentral Amerika Serikat The Fed dan fluktuasi harga minyak dunia, yang sudah bisa dipresiksi dan dicari solusinya sebelum terjadi.

Namun, dia juga mengakui ada risiko lain yang tidak bisa diprediksi. "Peristiwa tidak terprediksi yang dapat mengancam stabilitas keuangan sebuah negara seperti British Exit dan terpilihnya Donald Trump sebagai Presiden Amerika Serikat dengan kebijakan proteksionisnya," ujar Mirza. (Baca: Aneka Risiko Ekonomi Mengancam, BI Tahan Suku Bunga Acuan)

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...