Diisukan Jadi Bos Freeport, Ini Kata Tony Wenas
Mundurnya Chappy Hakim dari posisi Presiden Direktur PT. Freeport Indonesia menyebabkan kekosongan pada perusahaan tambang tersebut. Spekulasi soal siapa yang akan menggantikannya pun menyeruak.
Salah satu nama yang beredar adalah nama Presiden Direktur PT Riau Andalan Pulp and Paper (RAPP) Tony Wenas. Untuk diketahui, sebelum menjabat sebagai Presdir RAPP, Tony sempat bergelut dengan dunia pertambangan ketika menjadi Direktur Utama PT International Nickel Indonesia Tbk atau INCO yang kini telah menjadi PT Vale Indonesia Tbk.
(Baca juga: Menaker Minta Freeport Tak PHK Pekerja untuk Tekan Pemerintah)
Ketika dikonfirmasi usai sebuah acara diskusi di Hotel Grand Hyatt, Jakarta, Tony tak membantahnya. Meski, ia juga enggan berkomentar banyak berkomentar. Tony hanya menyatakan bahwa dirinya akan berbicara pada saat yang tepat.
"Belum bisa komentar, mohon maaf. Pada saatnya nanti saya akan bicara," kata Tony, Kamis (23/2).
Ia juga menolak mengomentari masalah-masalah lain dalam tubuh Freeport, termasuk soal sikap pemerintah terhadap perusahaan tambang asal AS ini. "Saya tidak bisa berkomentar, masa (komentar) Presiden (Joko Widodo) saya komentari," ujarnya.
(Baca juga: Jokowi Akan Bersikap kalau Freeport Sulit Diajak Berunding)
Pada akhir pekan lalu PT Freeport Indonesia (PTFI) mengumumkan pengunduran diri Chappy Hakim dari jabatan Presiden Direktur. Chappy mengemban tugas itu hanya tiga bulan sejak ditunjuk pada 20 November 2016 lalu.
Menurut Chappy, menjabat sebagai Presiden Direktur PT Freeport Indonesia memerlukan komitmen waktu yang luar biasa. Untuk itu, mengundurkan diri adalah keputusan terbaik baginya, juga perusahaan. "Saya mengundurkan diri dari tugas-tugas saya sebagai Presiden Direktur,” kata Chappy.
Setelah melepas jabatan Presiden Direktur, Chappy kembali ke posisinya semula sebagai penasihat Freeport. Chappy telah menjadi penasihat senior Freeport Indonesia sejak Agustus 2016, sebelum akhirnya ditunjuk menjadi Presiden Direktur.
(Baca juga: Divestasi Saham Perusahaan Tambang Buka Peluang Korupsi Pejabat
Sementara itu, Richard C Adkerson, Chief Executive Officer dan President Freeport-McMoRan Inc., menyampaikan terima kasih atas sumbangsih yang dilakukan Chappy selama mengemban tugas tersebut. Ia percaya, mengundurkan diri adalah keputusan yang sulit dibuat oleh Chappy Hakim.
Namun, ke depan, Freeport Indonesia masih tetap memerlukan dukungan dan kontribusi dari Chappy Hakim. “Kami berharap untuk terus dapat menerima nasihat dan saran beliau,” ujar Adkerson.