Rotasi Bos Bank BUMN, Wakil Dirut BNI Jadi Dirut Baru BRI
Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BRI) menetapkan Suprajarto sebagai direktur utama bank tersebut. Wakil Direktur Utama Bank Negara Indonesia (BNI) ini menggantikan Asmawi Syam yang habis masa jabatan pada Maret ini.
"RUPS memberhentikan saya dari jabatan Direktur Utama. Kemudian diangkat, Suprajarto yang saat ini dia menjadi Wakil Dirut BNI," ujar Asmawi Syam di Gedung BRI I, Jakarta, Rabu (15/4).
Suprajarto menyisihkan empat kandidat lainnya yaitu Wakil Direktur Utama BRI Sunarso, Wakil Direktur Utama Bank Mandiri Sulaiman Arif Arianto, Direktur BRI Randi Anto, dan Direktur Utama Perum Bulog Djarot Kusumayakti. (Baca juga: Empat Kandidat yang Berpeluang Jadi Dirut Baru BRI)
Bukan hanya Dirut yang berubah, Direktur Operasional BRI juga berganti dari Zulhelfi Abidin menjadi Indra Utoyo. Indra merupakan Direktur Digital Strategic PT. Telekomunikasi Indonesia.
Wakil Dirut BRI, Sunarso berharap, masuknya Indra dalam jajaran direksi bisa membantu bank beraset lebih 1.000 triliun tersebut dalam menghadapi tantangan perkembangan teknologi. "BRI harus selalu adaptif dan sesuaikan dengan tantangan perubahan di pasar. Makin hari dunia perbankan dan dunia telko makin tidak ada batas bahkan irisannya atau interseksinya makin luas," ujar dia.
Pengembangan teknologi, menurut dia, juga perlu dilakukan agar biaya operasional bank bisa semakin murah sehingga biaya transaksi juga semakin ringan. Apalagi, bank tersebut berfokus melayani segmen Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM). "Kami sambut baik pemegang saham pilih direktur dari Perusahaan Telko," tutur Sunarso.
Selain perubahan direksi, RUPS juga memutuskan perubahan komisaris. Komisaris Utama BRI Mustafa Abu Bakar diberhentikan dan digantikan oleh Mantan Menteri Perencanaan dan Pembangunan Nasional (PPN) Andrinof Chaniago. Sedangkan Komisaris Independen Ahmad Fuad pun digantikan oleh Nicolaus Teguh Budi Harjanto.
Setelah pemilihan direksi dan komisaris baru ini, BRI optimis bisa mencapai target pertumbuhan kredit sebesar 12-14 persen tahun ini. Ke depan, perusahaan akan mendorong pertumbuhan organik dan unorganik dengan mengakuisi sekuritas.