Di Depan Hollande, Jokowi Apresiasi Sikap Prancis Soal Sawit

Pingit Aria
29 Maret 2017, 17:10
Jokowi dan Hollande
Katadata
Presiden Jokowi berjalan dengan Presiden Perancis Francois Hollande, di Istana Merdeka, Jakarta, Rabu (29/3) siang.

Presiden Joko Widodo (Jokowi) hari ini bertemu Presiden Prancis François Hollande di Istana Merdeka, Jakarta Pusat. Dalam sambutannya, Jokowi sempat mengapresiasi sikap pemerintah Prancis terhadap produk sawit Indonesia.

"Indonesia menyampaikan apresiasi kepada pemerintah Prancis yang telah membantu melawan tindakan diskriminatif terhadap produk Kelapa Sawit, dan saya telah jelaskan bahwa isu keberlanjutan bagi kelapa sawit merupakan prioritas bagi Indonesia," jelas Presiden Joko Widodo, Rabu (29/3/2017).

Advertisement

Jokowi juga menyampaikan apresiasinya atas pengakuan Prancis yang tergabung dalam Uni Eropa atas sertifikasi legal bagi hasil hutan Indonesia melalui Forest Law Enforcement, Governance and Trade (FLEGT). Hal ini telah membantu ekspor kayu dan olahannya, termasuk aneka perabot ke Benua Biru.

(Baca juga:  Jokowi Terima Komitmen Investasi Rp 34 Triliun dari Presiden Prancis)

“Indonesia juga menyampaikan usulan agar pola kerjasama yang sudah terjalin untuk produk kayu melalui lisensi FLEGT juga dapat dilakukan untuk produk kelapa sawit,” ujarnya.

Sebelumnya, pada awal 2016 lalu,Parlemen Prancis sempat menggulirkan wacana pengenaan pajak progresif terhadap sawit impor melalui rancangan amandemen Undang-undang nomor 367 tentang Keanekaragaman Hayati. Besaran pajaknya untuk tahun 2017 sebesar 300 euro per ton, lalu 2018 sebesar 500 Euro per ton, pada 2019 sebesar 700 Euro per ton hingga menjadi 900 Euro per ton pada 2020.

Setelah berbagai upaya diplomatik dari Indonesia dan Malaysia sebagai penghasil utama sawit, Pemerintah Prancis membatalkan wacana tersebut pada Agustus 2016. Meski, tak menutup kemungkinan wacana itu dapat kembali digulirkan di masa depan.

Upaya mendorong ekspor ke Prancis memang perlu dilakukan, sebab dalam lima tahun terakhir neraca dagang Indonesia selalu mengalami defisit. Belum lagi, nilai perdagangan antara kedua Negara terus merosot.

Halaman:
Reporter: Ameidyo Daud Nasution
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...
Advertisement