Garuda Didorong Buka Penerbangan Langsung ke India
Pemerintah mendorong maskapai Nasional, Garuda Indonesia untuk membuka penerbangan langsung ke India. Langkah ini dinilai perlu untuk meningkatkan kunjungan wisatawan mancanegara ke Indonesia.
Saat ini, Garuda telah memiliki penerbangan Jakarta – Mumbai dengan transit di Bangkok, Thailand. Penerbangan perdana pada rute ini telah dilakukan pada Desember 2016 lalu. "Oleh karenanya, Garuda harus membuka penerbangan langsung ke India," ujar Menteri Pariwisata Arief Yahya di Hotel Borobudur, Jakarta, Kamis (30/3).
(Baca juga: Agustus, Penerbangan Internasional Pindah ke Terminal 3 Soekarno Hatta)
Arif mengatakan, India merupakan satu dari 10 negara yang menyumbang kunjungan wisatawan asing terbanyak ke Indonesia. Apalagi, jumlah wisatawan asal India tercatat terus mengalami kenaikan dari tahun ke tahun. Ia menyebut, pada 2015 jumlah wisatawan India di Indonesiasebanyak 290 ribu orang atau naik 23 persen dari tahun 2014 yakni 230 ribuan orang. Di tahun 2016, angka tersebut kembali naik menjadi 336 ribu orang.
5 Negara Dengan Wisatawan Mancanegara Terbanyak (Januari 2017)
Memiliki pandangan yang senada, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Panjaitan mengatakan bahwa pemerintah telah menetapkan 10 destinasi wisata prioritas. Kesepuluh destinasi wisata tersebut bisa ditawarkan untuk menarik kunjungan wisatawan mancanegara, termasuk dari India. "Kita harus bisa mempertimbangkan direct flight dari India menuju ke Jakarta," ujar Luhut.
Secara keseluruhan, Luhut mengatakan bahwa target kunjungan wisatawan mancanegara tahun ini ditetapkan sebanyak 15 juta. Untuk mencapainya, pemerintah dan para pemangku kepentingan harus bersinergi untuk mengembangkan pariwisata Indonesia dari mulai hal paling kecil.
(Baca juga: Incar Rp 207 Miliar, Garuda Indonesia Travel Fair Digelar di 23 Kota)
Luhut mencontohkan, kebersihan lingkungan hingga toilet hotel pun perlu mendapat perhatian serius. Hal tersebut dinilai sangat mempengaruhi kepuasan wisatawan dalam mengunjungi Indonesia. "Kita harus duduk bersama untuk mengatasi masalah lingkungan, air bersih, sampah, kebersihan, dan fasilitas infrastruktur lainnya," ujar Luhut.
Lebih lanjut, Luhut menjelaskan, pariwisata ini merupakan salah satu penggerak perekonomian Indonesia. Di sektor tersebut, dapat menyediakan lapangan pekerjaan dan pendapatan yang cukup besar. "Karena kelas menengah kita makin tinggi. Kalau makin naik, kebutuhan pariwisata juga akan naik, karena mereka butuh berlibur," katanya.