Cegah Macet, Pemerintah Batasi Akses Tol “Brexit" Saat Mudik

Miftah Ardhian
3 April 2017, 15:47
Antre Gerbang Tol
ANTARA FOTO/Andika Wahyu
Antrean di gerbang tol.

Pemerintah sedang mengkaji beberapa langkah antisipasi agar kemacetan di jalur tol Brebes Timur Exit (Brexit) seperti yang terjadi pada masa mudik Lebaran 2016 tak terulang. Salah satu opsi yang dipertimbangkan adalah membatasi jumlah kendaraan yang akan masuk tol.

Hal itu disampaikan oleh Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi. "Kami akan batasi, jika (kemacetan) lebih panjang dari 2 kilometer, kami akan tutup gerbang sebelumnya," ujar Budi saat ditemui di Kantor Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman, Jakarta, Senin (3/4).

(Baca juga: Dikebut, Pemerintah Targetkan Tol Solo-Ngawi Beroperasi Juni 2017)

Selain itu, dalam sisa waktu hampir tiga bulan hingga dimulainya masa mudik, pemerintah akan berupaya meningkatkan kualitas perjalanan di jalur selatan. Dengan demikian, jalur ini dapat menjadi rute alternatif mudik selain melalui Brexit. "Kami akan dorong untuk ke jalur selatan," ujar Budi.

Tak hanya Brexit, saat ini pemerintah tengah memetakan lokasi-lokasi rawan macet lain saat arus mudik dan balik Lebaran. Koordinasi dilakukan dengan melibatkan seluruh pemangku kepentingan termasuk Kepolisian dan Jasa Marga, di bawah Menteri Koordinator Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan.

"Kami mengidentifikasi di beberapa titik yang ada kemacetan, problem atau sesuatu yang mesti ditangani secara khusus, seperti di Brexit, di Bandara Soekarno-Hatta, Pelabuhan Merak, Stasiun Senen, itu akan kita bahas," ujar Budi.

(Baca juga: Pemerintah Siapkan Mudik Gratis Lewat Program CSR BUMN)

Sebelumnya, kemacetan parah terjadi di Brexit saat arus mudik tahun lalu. Kala itu, antrean kendaraan yang hendak keluar pintu tol mencapai 20 kilometer. Lamanya waktu mengantre itu bahkan membuat belasan orang meninggal dunia akibat kelelahan, dehidrasi hingga serangan jantung.

Reporter: Miftah Ardhian
Editor: Pingit Aria

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...