Di Bawah Target, Penerimaan Pajak Kuartal I Cuma Naik 12 Persen

Desy Setyowati
3 April 2017, 12:43
Rupiah
Arief Kamaludin|KATADATA

Direktur Potensi, Kepatuhan dan Penerimaan Direktorat Jenderal Pajak (Ditjen) Yon Arsal menyebut, penerimaan pajak pada triwulan pertama tumbuh 12 persen dibanding periode sama tahun sebelumnya. Ini artinya, pertumbuhannya masih di bawah target yakni 18 persen.  

“Setiap bulan, rata-rata tumbuhnya stabil 13-14 persen cuma kurang sedikit-lah. Secara akumulasi (triwulan 1) tumbuh 12 persen lah," kata Yon di Direktorat Jenderal Pajak pusat, Jakarta, akhir pekan lalu. (Baca juga: Dirjen Pajak Batalkan Rencana Intip Data Transaksi Kartu Kredit)

Penerimaan pajak memang setidaknya harus tumbuh 18 persen untuk mencapai target penerimaan pajak yang sebesar Rp 1.271,7 triliun pada tahun ini. Tahun lalu, penerimaan pajak sebesar Rp 1.069 triliun. "Kalau mau aman ya (harus tumbuh) 18 persen," ujar dia.

Ia memaparkan, mengacu pada data per 30 Maret 2017, penerimaan pajak minyak dan gas (migas) mencapai Rp 209,2 triliun atau tumbuh 11,2 persen dibanding periode sama tahun lalu Rp 188,2 triliun. Sedangkan penerimaan pajak non migas mencapai Rp 197,5 triliun, atau tumbuh 8,8 persen dari periode sama tahun lalu yang sebesar Rp 181,6 triliun.

Dari pencapaian itu, ia memerinci Pajak Pertambahan Nilai (PPN) naik 4,8 persen dari Rp 73 triliun tahun lalu menjadi Rp 76,3 triliun. Sedangkan Pajak Penghasilan (PPh) tercatat tumbuh 11,64 persen dari Rp 106,6 triliun menjadi Rp 119 triliun. Sedangkan yang berasal dari Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) nilainya masih kecil.

Yang menarik, kata dia, PPh migas tumbuh 77 persen dibanding tahun lalu dari Rp 6,6 triliun menjadi Rp 11,7 triliun. Penyebabnya karena ada kenaikan harga minyak dunia. Namun, PPh 22 impor dan PPN impor justru mengalami penurunan.

"Sampai Februari kemarin kami lihat (PPh 22 impor dan PPN impor) trennya positif, tapi sekarang kok trennya agak melambat. Jangan-jangan di market-nya agak kecil," tutur Yon. Penurunan penerimaan dari segi impor ini dinilainya cukup signifikan.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...