Badai Debbie Ganggu Ekspor Batu Bara Australia, Saham Tambang Meroket

Martha Ruth Thertina
4 April 2017, 17:59
Indeks Saham KATADATA|Arief Kamaludin
Indeks Saham KATADATA|Arief Kamaludin
Indeks Saham KATADATA|Arief Kamaludin

Saham emiten tambang meroket seiring dengan munculnya ekspektasi kenaikan harga batu bara kokas (coking coal). Ekspektasi tersebut muncul lantaran pasokan batu bara kokas dari Australia terganggu akibat badai tropis Debbie yang menyebabkan bencana banjir di negara tersebut.

Kenaikan saham emiten tambang tergambar pada indeks pertambangan yang melompat 3,59 persen pada perdagangan Selasa (4/3). Kenaikan tersebut mendongkrak indeks harga saham gabungan (IHSG) naik 0,8 persen ke rekor terbarunya 5.651. (Baca juga: Terus Cetak Rekor Baru, IHSG Rawan Aksi Ambil Untung)

Kepala Riset dan Strategis Bahana Sekuritas Harry Su mengatakan Negara Bagian Queensland di Australia merupakan produsen besar batu bara kokas keras (hard coking coal). Lebih dari separuh total produksi batu bara kokas keras dunia berasal dari negara tersebut. Tak ayal, harga batu bara bisa menanjak.

Ia meyakini, harga batu bara kokas saat ini yang sebesar US$ 180/ton bakal terus berlanjut akibat gangguan pasokan tersebut. Apalagi, penundaan pengapalan dari negara tersebut kemungkinan bakal berlangsung berminggu-minggu.

Kondisi ini, dinilai Harry, menguntungkan produsen batu bara di Indonesia. “Ini menyebabkan kenaikan (IHSG) hari ini,” kata Harry kepada Katadata, Selasa (4/3).

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...