Hotel di Bali Belum Bisa Menuai Berkah dari Kunjungan Raja Arab

Miftah Ardhian
4 April 2017, 16:21
Pantai bali
ANTARA FOTO/Fikri Yusuf
Wisatawan beraktivitas di Pantai Geger, Nusa Dua, Bali, Kamis (2/3/2017)

Pemerintah terus berupaya menggenjot jumlah wisatawan mancanegara ke Indonesia. Salah satu destinasi utamanya adalah Bali. Namun, Bali dinilai masih membutuhkan improvisasi agar apat memanfaatrkan momentum kunjungan Raja Arab Saudi, Salman Bin Abdul Aziz Al-Saud, pada bulan lalu.

Mengacu kepada riset yang disusunnya, Senior Associate Director Colliers International Ferry Salanto menyatakan, saat ini Bali mendapat sorotan wisatawan mancanegara pasca kunjungan Raja Salman ke berbagai destinasi, terutama di wilayah Nusa Dua. Namun, kunjungan yang diharapkan menjadi momentum pertumbuhan hunian hotel di Bali ini ternyata masih stagnan.

Advertisement

"Bali harus lebih mengeksplorasi destinasi wisata lainnya untuk menarik kedatangan turis," ujar Ferry dalam konferensi pers di Jakarta, Selasa (4/4). (Baca: Imlek Berlalu, Jumlah Turis Asing Pada Februari di Bawah 1 Juta Orang)

Apalagi menurutnya, pemerintah telah menargetkan 6 juta kunjungan wisatawan ke Bali sepanjang tahun ini. Jumlahnya lebih tinggi 26,4 persen dibandingkan target tahun lalu. Berdasarkan kajian Colliers, selain kunjungan wisatawan asal Timur Tengah pasca kunjungan Raja Salman, Bali juga perlu memikirkan strategi khusus untuk menjaring wisatawan asal Tiongkok dan India yang menunjukkan pertumbuhan cukup pesat.

Namun, kunjungan wisatawan mancanegara maupun domestik ke Bali cenderung turun pada kuartal I setiap tahun. Pada 2017, penurunan jumlah wisatawan menuju Bali saat ini karena kondisi low season.

Alhasil, geliat pasar properti khususnya terkait keterisian hunian hotel di Bali turut berdampak. Padahal, jumlah penawaran hotel di Bali pada kuartal I 2017 ini semakin meningkat. (Baca: Arab Saudi Lirik Investasi di 4 Destinasi Wisata Indonesia)

Halaman:
Editor: Yura Syahrul
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...
Advertisement