Menteri PUPR: Kereta Cepat Belum Dapat Sertifikasi Keamanan Jembatan

Ameidyo Daud Nasution
12 April 2017, 16:18
Kereta Cepat
Arief Kamaludin|KATADATA
Maket kereta cepat buatan Cina di salah satu pusat perbelanjaan di Jakarta

Selain masalah dana yang belum juga cair, proyek kereta cepat Jakarta – Bandung juga masih terganjal kendala teknis. Rancangan proyek ini belum memiliki sertifikasi keamanan jembatan dari Komisi Keamanan Jembatan Panjang dan Terowongan Jalan (KKJTJ).

"Saya tanya Menteri Perhubungan ternyata belum dicek. Saya hanya memberikan peringatan jangan hanya (memikirkan) aspek keuangannya saja tapi teknisnya juga," kata Menteri Pekerjaan Umun dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono di Jakarta, Rabu (12/4).

Menurut Basuki, desain jembatan dan terowongan kereta cepat selama ini belum memperhitungkan aspek teknis keamanan yang dikeluarkan KKJTJ. Padahal, ini penting mengingat di wilayah yang dilalui rute Jakarta - Bandung kondisi tanahnya cukup labil.

(Baca juga:  Perlu Kajian Lagi, Proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung Terhambat)

Dirinya merujuk kepada beberapa infrastruktur wilayah tersebut seperti jalan tol Purwakarta - Bandung - Cileunyi serta rel lama Jakarta - Bandung yang terus mengalami pergeseran tanah. Karena itu, dirinya meminta agar sertifikasi teknis untuk proyek kereta cepat dilakukan terlebih dahulu.

Apabila aspek keselamatan jembatan tidak diperhitungkan pada desain awal, Basuki khawatir akan ada pembengkakkan biaya proyek kereta cepat. Ia pun menceritakan pengalaman Kementerian Pekerjaan Umum dalam membangun jembatan Surabaya - Madura (Suramadu) yang biayanya bengkak dari Rp 2,5 triliun menjadi hampir Rp 5 triliun.

Soal potensi bengkaknya biaya ini diceritakan Basuki keluar dalam rapat terbatas kemarin. Dirinya mengatakan, saat itu Menteri Keuangan Sri Mulyani menyampaikan kekhawatirannya apabila proyek ini akan mengalami kenaikan biaya hingga 30 persen.

Halaman:
Reporter: Ameidyo Daud Nasution
Editor: Pingit Aria
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...