Bank Dunia Pesimistis S&P Naikkan Peringkat Utang Indonesia

Desy Setyowati
13 April 2017, 12:58
Bank Dunia
Arief Kamaludin | Katadata

Bank Dunia meramalkan, lembaga pemeringkat internasional Standard and Poor's Financial Services LLC (S&P) belum akan menaikkan peringkat utang Indonesia pada Mei mendatang. S&P diproyeksi masih mempertahankan peringkat utang Indonesia satu level di bawah layak investasi (investment grade).

Ekonom Senior Bank Dunia untuk Indonesia Hans Anand Beck mengatakan belum ada indikasi positif dari S&P untuk memperbaiki peringkat utang Indonesia. Sayangnya, Hans tak merinci mengenai risiko-risiko yang kemungkinan membuat S&P masih berat untuk memberikan peringkat layak investasi kepada Indonesia.

Meski demikian, dia menilai, Indonesia masih menjadi tujuan menarik untuk berinvestasi khususnya di portofolio. Hal tersebut tercermin dari besarnya minat investor terhadap surat utang negara (SUN) yang diterbitkan pemerintah. (Baca juga: Darmin: S&P Terlambat 6 Tahun Naikkan Peringkat Indonesia)

"Indonesia masih menjadi tujuan investasi yang menarik, khususnya portfolio. Maka dari itu aliran masuk modal asing (capital inflow) masih deras," kata Hans dalam acara paparan laporan proyeksi ekonomi Asia Timur dan Pasifik di kantornya, Jakarta, Kamis (13/4).

Menurut Hans, derasnya aliran masuk modal asing tersebut disokong oleh kondisi fundamental ekonomi Indonesia yang masih positif. Kondisi tersebut tercermin dari inflasi, defisit transaksi berjalan (current account deficit/CAD), dan defisit anggaran yang dalam tren penurunan. Tahun lalu, inflasi tercatat cukup rendah di level 3,02 persen, defisit transaksi berjalan terkendali di level 1,8 persen, demikian juga dengan defisit anggaran yang masih dalam batas aman 2,46 persen.

Hans pun meyakini tidak akan ada dampak signifikan jika S&P belum memperbaiki peringkat utang Indonesia. "Kami lihat seharusnya tidak ada dampak ke pasar keuangan secara umum," tutur Hans.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...