Jelang Libur Panjang, Bursa Saham Domestik Diwarnai Aksi Jual

Desy Setyowati
13 April 2017, 21:05
IHSG
Arief Kamaludin|KATADATA

Bursa saham domestik diwarnai aksi jual oleh investor asing pada perdagangan Kamis (13/4). Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pun ditutup melemah 0,49 persen ke posisi 5.616. Dengan demikian, tak ada rekor baru tertoreh sepanjang pekan ini, sebagaimana terjadi di tiga pekan sebelumnya.

Mengacu pada data RTI, investor asing membukukan transaksi jual bersih (net sell) Rp 161,55 miliar di pasar reguler pada Kamis ini. Sebanyak delapan dari 10 indeks sektoral tercatat melemah. Pelemahan paling dalam dialami sektor perdagangan dan aneka industri sebesar 0,9 persen dan 0,8 persen.

Sektor keuangan juga menurun 0,64 persen. Hanya sektor konstruksi dan properti, serta sektor pertambangan yang mencatatkan kenaikan masing-masing 0,1 persen dan 0,5 persen. (Baca juga: Analis: Tren Penguatan IHSG Belum Berakhir)

Tim Divisi Ritel Mandiri Sekuritas menyebut penurunan IHSG terdampak pelemahan bursa global.  “IHSG ditutup terkoreksi karena indeks global hari ini menurun," demikian tertulis dalam laporan Mandiri Sekuritas Divisi Ritel, Kamis (13/4). (Baca juga: Surat Utang Diborong, Indonesia Banjir Dana Asing Rp 79,1 Triliun)

Di Asia, mayoritas indeks saham melemah. Hal tersebut tercermin dari MSCI AC Asia Pacific di luar Jepang yang melemah 0,04 persen menjadi 146. Indeks Nikkei 225 di Jepang juga terkontraksi 0,68 persen ke level 18.426, begitu juga indeks Hang Seng di Hong Kong turun 0,21 persen ke level 24.261.

Meski begitu, indeks Kospi di Korea Selatan berhasil naik 0,93 persen ke level 2.148, demikian juga indeks CSI 300 di Cina naik 0,15 persen ke level 3.514. 

Mayoritas indeks saham di Eropa juga terkoreksi sejak dibuka tadi siang. FTSE100 di Inggris minus 0,52 persen ke level 7.310, DAX di Jerman 0,42 persen ke level 12.104, dan indeks CAC 40 di Prancis turun 0,69 persen ke level 5.065.

Analis PT Reliance Securities Tbk Lanjar Nafi menilai, IHSG pada perdagangan hari ini memang rawan terhadap tekanan. Alasannya, karena secara teknikal belum ada konfirmasi penguatan lanjutan. "Belum ada pembalikan arah untuk menguat lebih lanjut, jadi IHSG saya perkirakan masih rawan bergerak tertekan pada perdagangan selanjutnya," ujar dia.

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...