Tak Dilarang Istana, Semen Indonesia Operasikan Pabrik Rembang

Safrezi Fitra
13 April 2017, 21:58
Semen Indonesia
Katadata | Arief Kamaludin

PT Semen Indonesia (Persero) Tbk menyatakan akan segera memulai kegiatan produksi di Rembang. Perseroan mengklaim pengoperasian pabrik ini bisa dilakukan berdasarkan hasil rapat di Kantor Staf Presiden (KSP) pada Rabu lalu (12/4).

Direktur Utama PT Semen Indonesia (Persero) Tbk. Rizkan Chandra mengatakan dalam rapat tersebut dijelaskan bahwa Pabrik Rembang tetap dapat beroperasi dengan menggunakan bahan baku yang tersedia. Pengoperasiannya bisa dilakukan sampai ada keputusan tentang kegiatan penambangan.

Perseroan memutuskan memulai produksi karena masalahnya hanya tinggal penambangan di Cekungan Air Tanah (CAT) Watuputih. Hingga saat ini, Pabrik Semen Rembang telah memenuhi sekitar 35 perijinan dan selalu mematuhi semua aturan dan regulasi terkait yang berlaku dan sudah siap beroperasi.

“Ditargetkan dalam semester I ini sudah mulai memasuki operasi komersial,” kata Rizkan dalam keterangannya, Kamis (13/4). (Baca: Pemerintah: Tunda Penambangan di Rembang, Proyek Semen Menggantung)

Pihak Istana memang belum mengonfirmasi bahwa pengoperasian Pabrik Rembang bisa dilakukan. Kepala KSP Teten Masduki mengatakan hasil KLHS ini tidak memuat keputusan mengenai boleh-tidaknya pembangunan pabrik semen di Rembang. "Hasil KLHS I ini tidak memuat keputusan mengenai boleh-tidaknya pembangunan pabrik semen di Rembang. KLHS ini memang tidak menyentuh soal (pabrik) semennya," kata Teten.

Makanya perlu dilakukan KLHS kedua. Semen Indonesia pun mengaku mendukung dilakukannya kajian lanjutan yang lebih ilmiah, termasuk batasan fisiografi zona Kendeng, zona Randublatung, dan zona Rembang. Demikian juga kesesuaian antara data sekunder dengan fakta-fakta di lapangan. Termasuk fakta dampak lingkungan terhadap kegiatan penambangan di CAT-CAT lain di seluruh Indonesia yang telah berlangsung selama puluhan tahun.

Rizkan Chandra juga menyarankan agar menambah 2-3 pakar geologi karst dalam Tim KLHS karena ciri-ciri karst dan ketersediaan air tanah menjadi kunci utama dalam kajian lanjutan ini. (Baca: Libatkan Ahli, Istana Validasi Kajian Lingkungan Semen Rembang)

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...