Produsen Sawit Siap Pasok 1 Juta Ton Minyak Goreng Murah
Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita meminta podusen memasok 1 juta ton minyak goreng murah untuk masyarakat. Hal ini dilakukan untuk memastikan kebijakan Harga Eceran Tertinggi (HET) minyak goreng dapat berjalan.
Menurut Enggar, saat ini harga minyak goreng sudah mulai turun, namun belum mencapai harga yang ditetapkan pemerintah. “Saya minta pemilik perkebunan sawit dan produsen minyak goreng ikut menjaga kesepakatan harga minyak goreng curah yang telah ditetapkan pemerintah," kata Enggar, Selasa (18/4).
Enggar pun telah menyampaikan permintaannya secara langsung pada para pengusaha sawit di kantor Kementerian Perdagangan, Senin (17/4) kemarin. Dalam pertemuan itu, turut hadir sejumlah CEO perusahaan produsen minyak goreng seperti Franky Widjaja dari Sinar Mas, Fransiskus Welirang dari Indofood, Peter Sondakh dari Rajawali, dan perwakilan perusahaan sawit lainnya seperti Asian Agri, Wilmar, Astra Agro Lestari, serta Badan Pengelola Dana Perkebunan (BPDP) Sawit.
(Baca juga: Stok Beras, Gula, Minyak Goreng dan Daging Dijamin Aman Hingga Lebaran)
Sebelumnya, Kementerian Perdagangan telah menetapkan HET minyak goreng sebesar Rp 11 ribu per liter untuk kemasan sederhana dan Rp10.500 per liter untuk curah.
Sejak ditetapkannya HET, harga rata-rata nasional minyak goreng curah per 13 April sebesar Rp 11.512 per liter atau turun 3,37 persen dari harga rata-rata nasional Maret yang mencapai Rp 11.914 per liter.
Di sejumlah daerah, harga minyak goreng curah bahkan berada di bawah Rp10.500 per liter. Hal itu terjadi di Kendari, Palangkaraya, Medan, dan Palembang. Sedangkan di beberapa wilayah antara lain Gorontalo, Jayapura, dan Manokwari harga masih cukup tinggi di kisaran Rp 13 – 14 ribu per liter.
(Baca juga: Masih Ada Supermarket Jual Gula di Atas Harga Acuan Pemerintah)
Enggar menginginkan harga minyak goreng dapat terus turun sesuai harga yang ditetapkan. Menjelang bulan puasa dan Idul Fitri, harga minyak goreng diharapkan berada pada posisi stabil dengan stok melimpah. “Stok ke retail modern diharapkan mampu mengerek harga minyak goreng di pasar tradisional cepat turun,” ujarnya.
Permintaan Enggar itu pun disambut baik oleh para pengusaha sawit. Mereka sepakat menyediakan satu juta ton minyak goreng dengan harga yang ditentukan sehingga jika ada fluktuasi harga, stok segera digelontorkan ke pasar setiap saat.
Bos Sinar Mas, Franky Widjaja menyatakan, kebutuhan minyak goreng curah nasional sekitar 3-3,5 juta ton per tahun. Karena itu, stok satu juta ton sangat cukup untuk meredam fluktuasi. “Yang penting informasi di mana ada fluktuasi sehingga kami bisa cepat banjiri daerah itu dengan pasokan,” ujarnya.
(Baca juga: Operasi Pasar, Wilmar Jual Minyak Goreng Rp 11.000 per Liter)