Klaim Asuransi Kerusakan Karang Raja Ampat Belum Disepakati

Miftah Ardhian
5 Mei 2017, 19:40
Kerusakan Terumbu Karang Raja Ampat
ANTARA FOTO/HO/Pemda Kabupaten Raja Ampat
FOTO DOKUMENTASI: Bongkahan koloni karang yang rusak disebabkan kandasnya Kapal MV Caledonian Sky berbendera Bahama di perairan Raja Ampat, Papua Barat, Sabtu (4/3). Tim Peneliti Sumber Daya Laut Universitas Papua, Conservation International, The Nature C

Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman telah menyelesaikan hasil valuasi internal terhadap kerugian atas kerusakan terumbu karang di Raja Ampat, Papua, akibat kandasnya MV Caledonian Sky. Namun, hasil valuasi ini belum disepakati oleh perusahaan asuransi yang ditunjuk oleh kapal berbendera Bahama tersebut.

(Baca juga: Tiga Negara di Belakang Kapal Perusak Karang Raja Ampat)

Deputi Bidang Kedaulatan Maritim Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman Arif Havas Oegroseno mengatakan bahwa jajarannya telah dua kali bertemu dengan SPICA Services, perusahaan asuransi yang ditunjuk manajemen kapal MV Caledonian Sky. Pertemuan tersebut berlangsung di Jakarta dan Singapura.

Rupanya, nilai valuasi yang diajukan pemerintah begitu fantastis hingga mengejutkan pihak asuransi. "Suatu saat saya akan sebut angkanya yang membuat dia (pihak asuransi) agak kaget," ujar Havas saat konferensi pers, di Kantor Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman, Jakarta, Jumat (5/5).

(Baca juga: Pemerintah Urus Klaim Asuransi Kerusakan Karang Raja Ampat)

Menurutnya, hasil valuasi tersebut masih akan dibahas dengan pihak asuransi yang sejauh ini dinilainya masih memiliki itikad baik untuk mengganti kerugian yang terjadi. Bahkan, ada pertemuan rutin yang diagendakan untuk membahas perkembangan dari masing-masing pihak. Sebab, pihak asuransi juga tengah melakukan valuasi dengan menurunkan timnya sendiri.

Halaman:
Reporter: Miftah Ardhian
Editor: Pingit Aria
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...