Produksi Freeport Turun 18% Imbas Mogok Ribuan Karyawan

Anggita Rezki Amelia
5 Mei 2017, 08:00
Karyawan freeport
ANTARA FOTO/Vembri Waluyas
Ratusan karyawan Freeport Indonesia berdemonstrasi di Kantor Bupati Mimika, Papua, Jumat (17/2/2017).

Aksi mogok ribuan pekerja PT Freeport Indonesia berdampak langsung terhadap penurunan produksi perusahaan tambang di Papua tersebut. Hanya dalam tiga hari sejak 7.000 karyawan Freeport mogok kerja pada 1 Mei lalu, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mencatat penurunan produksi sebesar 18%.

Direktur Pembinaan dan Pengusahaan Mineral Kementerian ESDM Bambang Susigit mengatakan, produksi harian Freeport sekitar 110 ribu ton pada Selasa lalu (2/5). Namun, sehari kemudian pada Rabu lalu (3/5), produksinya turun menjadi 90 ribu ton. (Baca: Serikat Pekerja Klaim 7.000 Karyawan Freeport Mogok Kerja Bulan Ini)

Dari produksi 90 ribu ton itu, sebesar 60 ribu ton berasal dari Tambang Gresberg, dan 30 ribu ton dari tambang bawah tanah (underground).  "Sejak kemarin turun," kata Bambang kepada Katadata, Kamis (4/5).

Penurunan produksi Freeport sebenarnya bukan hanya terjadi sejak 1 Mei lalu, melainkan sejak Februari 2017. Hal ini merupakan imbas dari menurunnya kegiatan karena Freeport mulai merumahkan karyawannya dan melakukan Pemutusan Hubungan Kerja (PHK).

Menurut Bambang, produksi harian Freeport pada Februari lalu sebesar 180 ribu ton. "Sekarang sudah mulai berkurang, yang Gresberg turun," kata dia. 

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...