Pidato Jokowi Dikritik, Istana Surati South China Morning Post
Istana Kepresidenan menyurati South China Morning Post soal kritik kolumnis Van Der Kamp atas pidato Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Hong Kong beberapa waktu lalu. Kepala Biro Pers, Media dan Informasi Sekretariat Presiden Bey Machmudin menyatakan bahwa Van Der Kamp keliru memahami pidato Jokowi.
“Kami telah mengirimkan penjelasan ini melalui surat elektronik kepada pihak South China Morning Post untuk segera dimuat,” kata Bey dalam keterangan tertulisnya, akhir pekan lalu.
Bey menjelaskan bahwa dalam Asia World Expo, Hong Kong, 30 April 2017 lalu, Jokowi memaparkan posisi pertumbuhan ekonomi Indonesia ketiga di antara negara-negara G-20, bukan Asia, apalagi dunia. Hal tersebut juga terlihat dari slide yang ditayangkan sebagai latar belakang saat Jokowi berpidato.
(Baca juga: Luruskan Klaim Pertumbuhan Ekonomi, Jokowi: Terbesar ke-3 di G20)
"Van Der Kamp mengambil kesimpulan yang sangat keliru tanpa memahami konteks pembicaraannya," ujar Bey dalam keterangan resmi Sekretariat Presiden akhir pekan lalu.
Bey menyebut Van Der Kamp tidak mengetahui latar belakang penjelasan Jokowi. "Serta kemungkinan tidak hadir saat Presiden memberikan penjelasan," ujarnya.