Pidato Jokowi Dikritik, Istana Surati South China Morning Post

Ameidyo Daud Nasution
8 Mei 2017, 14:04
Patung lilin Jokowi
ANTARA FOTO/Setpres-Laily Rachev
Presiden Joko Widodo (kiri) didampingi Ibu Negara Iriana Joko Widodo (kedua kiri) berdiri di samping figur lilin dirinya yang terpajang di Museum Madame Tussauds, Hong Kong, Senin (1/5).

Istana Kepresidenan menyurati South China Morning Post soal kritik kolumnis Van Der Kamp atas pidato Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Hong Kong beberapa waktu lalu. Kepala Biro Pers, Media dan Informasi Sekretariat Presiden Bey Machmudin menyatakan bahwa Van Der Kamp keliru memahami pidato Jokowi.

“Kami telah mengirimkan penjelasan ini melalui surat elektronik kepada pihak South China Morning Post untuk segera dimuat,” kata Bey dalam keterangan tertulisnya, akhir pekan lalu.

Advertisement

Bey menjelaskan bahwa dalam Asia World Expo, Hong Kong, 30 April 2017 lalu, Jokowi memaparkan posisi pertumbuhan ekonomi Indonesia ketiga di antara negara-negara G-20, bukan Asia, apalagi dunia. Hal tersebut juga terlihat dari slide yang ditayangkan sebagai latar belakang saat Jokowi berpidato.

(Baca juga:  Luruskan Klaim Pertumbuhan Ekonomi, Jokowi: Terbesar ke-3 di G20)

"Van Der Kamp mengambil kesimpulan yang sangat keliru tanpa memahami konteks pembicaraannya," ujar Bey dalam keterangan resmi Sekretariat Presiden akhir pekan lalu.

Bey menyebut Van Der Kamp tidak mengetahui latar belakang penjelasan Jokowi. "Serta kemungkinan tidak hadir saat Presiden memberikan penjelasan," ujarnya.

Halaman:
Reporter: Ameidyo Daud Nasution
Editor: Pingit Aria
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...
Advertisement