Neraca Dagang April Surplus US$ 1,24 Miliar, Terendah Sepanjang 2017

Miftah Ardhian
15 Mei 2017, 13:36
Pelabuhan ekspor
Arief Kamaludin | Katadata
Aktivitas bongkar muat kontainer di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta.

Kegiatan ekspor impor Indonesia masih mencatatkan data positif, meski nilainya merosot akibat harga komoditas. Hari ini, Badan Pusat Statistik (BPS) mengumumkan surplus neraca perdagangan April 2017 mencapai US$ 1,24 miliar.

Angka tersebut lebih rendah dibandingkan surplus yang dicapai tiga bulan sebelumnya yakni pada Januari, Februari, Maret 2017 yang masing-masing US$ 1,43 miliar, US$ 1,26 miliar, dan US$ 1,40 miliar. “Jadi surplus di Januari-April 2017 mencapai US$ 5,33 miliar,” Kepala BPS Suhariyanto di kantornya, Senin (15/5).

Advertisement

Pria yang akrab disapa Kecuk ini mengatakan, kinerja nilai ekspor nasional pada April  2017 mencapai US$ 13,17 miliar. Angka tersebut susut 10,30 persen di April ini menjadi US$ 13,17 miliar dibanding Maret 2017. Sementara dibandingkan April 2016 yang sebesar US$ 11,69 miliar, nilai ekspor meningkat 12,63 persen.

(Baca juga: Saham dan Obligasi Sokong Neraca Pembayaran Surplus US$ 4,5 Miliar)

"Yang alami penurunan harga contohnya CPO (Crude Palm Oil), karet, sebaliknya Maret ke April ada beberapa non komoditas naik yaitu timah, batu bara, kakao, ini akan pengaruh terhadap besaran ekspor dan impor," katanya. 

Namun, capaian ekspor pada bulan lalu masih lebih tinggi dari realisasi impor di periode yang sama sebesar US$ 11,93 miliar. Sama seperti ekspor, nilai impor pada bulan lalu juga turun 10,20 persen dibanding bulan Maret 2017. Sedangkan dibanding April 2016 yang realisasinya US$ 10,81 miliar, nilai impor bulan keempat ini meningkat 10,31 persen.

Halaman:
Reporter: Miftah Ardhian
Editor: Pingit Aria
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...
Advertisement