Pertamina Hanya Danai Pengeboran 14 Sumur di Blok Mahakam
PT Pertamina (Persero) akhirnya memutuskan mendanai pengeboran 14 sumur di Blok Mahakam pada tahun ini. Jumlahnya berkurang dari rencana sebelumnya yaitu mengebor 19 sumur untuk mengantisipasi penurunan produksi Blok Mahakam setelah beralih pengelolaan pada tahun depan.
Direktur Hulu Pertamina Syamsu Alam mengatakan pengeboran akan dilakukan oleh Total E&P Indonesie pada Juni nanti. Jadwal ini mundur dari target sebelumnya yakni April 2017. Penyebabnya adalah masalah perpajakan.
(Baca: Pertamina Batal Mengebor 11 Sumur di Blok Mahakam Tahun Ini)
Persoalan pajak ini muncul karena pengeboran ini menggunakan dana Pertamina dan dikerjakan Total yang masih menjadi operator blok migas tersebut. Masalahnya, Total bukan perusahaan penunjang migas atau pihak ketiga yang umumnya melakukan proses pengeboran atas permintaan kontraktor.
Konsekuensinya, Pertamina yang harus menanggung beban pajak atas investasi tersebut. Persoalannya, hal itu tidak mudah dilaksanakan karena Pertamina belum resmi menjadi operator di Blok Mahakam. Badan Usaha Milik Negara (BUMN) energi ini baru bisa mengelola blok tersebut tahun depan.
(Baca: Selain Tambah Porsi, Total Minta Tiga Insentif Kelola Blok Mahakam)
Menurut Syamsu, persoalan itu sekarang sudah selesai. Tapi, dia belum mau menjelaskan siapa yang akan membayar pajak tersebut. "Kami akhirnya mengebor 14 sumur di bulan Juni, sekarang lagi persiapan," kata dia di Jakarta, Rabu (17/5).
Pengeboran 14 sumur ini membutuhkan dana sebesar US$ 160 juta. Jumlahnya lebih rendah dari estimasi sebelumnya Pertamina sebesar US$ 180 juta atau setara Rp 2,4 triliun untuk pengeboran 19 sumur.
Syamsu belum mengetahui penambahan produksi migas yang bisa diperoleh Pertamina dari pengeboran 14 sumur tersebut. "Kan baru dibuka pas tahun depan, bisa tambah berapa tergantung nanti," kata dia.
(Baca: Pertamina Tolak Perbesar Porsi Total dan Inpex di Blok Mahakam)
Sementara itu Direktur PT Pertamina Hulu Mahakam Ida Yusmiati mengatakan keputusan target pengeboran sumur sebanyak 14 sumur itu berdasarkan estimasi waktu yang bisa dikejar Pertamina hingga akhir tahun. "Kalau bisa terkejar mungkin bisa 14-15 sumur," katanya.