Jokowi: Kita Banyak Ngomong Ketimbang Bekerja Akhir-akhir Ini

Ameidyo Daud Nasution
23 Mei 2017, 17:45
Jokowi proyek
ANTARA FOTO/Aji Setyawan
Presiden Joko Widodo didampingi Menteri PUPR Bsuki Hadimuljono (kanan) dan Menteri Perhubungan Budi Karya (kiri) meninjau proyek pembangunan jaan tol Bawen - Salatiga, Sabtu (8/4/2017).

Presiden Joko Widodo melihat peringkat layak investasi (investment grade) yang disandang Indonesia dari Standard & Poor’s (S&P) pada akhir pekan lalu merupakan kesempatan emas untuk meningkatkan investasi. Untuk itu, ketimbang saling hujat dan berdebat, masyarakat harus kembali fokus bekerja mendukung pembangunan.

Menurut Presiden, tujuan utama berbangsa dan membentuk Negara Kesatuan Republik Indonesia ini bukan untuk berseteru dan bertikai. Tapi, tujuan utamanya adalah menciptakan kesejahteraan umum dan mencerdaskan kehidupan bangsa.

Namun, Jokowi melihat belakangan ini, khususnya dalam 6-8 bulan terakhir, energi Bangsa Indonesia dihabiskan untuk hal-hal yang tidak berguna sama sekali, seperti saling hujat dan aksi unjuk rasa.

“Kita banyak ngomong ketimbang bekerja di akhir-akhir ini. Banyak berdebat, ketimbang bekerja. Banyak saling menghujat ketimbang bekerja. Banyak demo-demo yang tidak bermanfaat ketimbang bekerja, banyak saling menjelekkan ketimbang bekerja, banyak saling menyalahkan ketimbang bekerja,” kata Jokowi saat menerima Laporan Keuangan Pemerintah Pusat (LKPP) 2016 yang disampaikan Badan Pemeriksa Keuangan di Istana Bogor, Jawa Barat, Selasa (23/5).

Alhasil, lanjut Presiden, Bangsa Indonesia melupakan pembangunan. Padahal, saat ini ada kesempatan emas di depan mata untuk mendukung pembangunan. Pertama, laporan keuangan tahun 2016 pemerintah pusat yang mendapat opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) dari BPK untuk pertama kalinya dalam 12 tahun terakhir.

Kedua, keputusan S&P pada Jumat pekan lalu menaikkan peringkat kredit Indonesia ke level layak investasi. Jadi, saat ini Indonesia menyandang peringkat layak investasi dari tiga lembaga rating internasional terkemuka.

Halaman:
Editor: Yura Syahrul
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...