Revisi Amdal Peningkatan Produksi Blok Cepu Masuki Tahap Akhir
Revisi dokumen Analisis Dampak Lingkungan (Amdal) yang diajukan ExxonMobil untuk Lapangan Banyu Urip di Blok Cepu Jawa Timur telah memasuki tahap akhir. Setelah tahapan ini rampung, lapangan tersebut bisa meningkatkan produksi minyak mencapai 200 ribu barel per hari (bph), dari sebelumnya 165 ribu bph.
Direktur Teknik dan Lingkungan Kementerian ESDM Patuan Alfon Simanjuntak mengatakan, dokumen revisi telah diserahkan kepada Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK). “Selanjutnya adalah asistensi dan konsultasi dengan pihak KLHK untuk pembahasan terakhir dokumen,” kata dia kepada Katadata, Senin (29/5).
(Baca: Sempat Anjlok, Produksi Blok Cepu Berhasil Capai 200 Ribu Barel)
Dalam proses itu, akan dikaji mengenai dampak langung dan tidak langsung dari peningkatan produksi. Patuan berharap selama proses konsultasi tidak banyak revisi. Alhasil, prosesnya dapat masuk ke tahap berikutnya yakni persetujuan Amdal. Selanjutnya, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan akan mengeluarkan izin lingkungan yang baru.
Vice Presiden for Public and Government Affairs ExxonMobil Erwin Maryoto mengatakan pihaknya dengan Kementerian KLHK sebelumnya juga telah melakukan sidang komisi Amdal sebanyak dua kali. Pertama dilakukan di Jakarta bersama Kementerian LHK. (Baca: 2017, Exxon Genjot Produksi Blok Cepu Hingga 200 Ribu Barel)
Kedua, di Bojonegoro melibatkan beberapa pemangku kepentingan terkait, seperti kepada desa, masyarakat, dan Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) di kawasan Bojonegoro, Jawa Timur. Tujuannya untuk menyatukan pandangan terkait rencana ExxonMobil menaikkan produksi blok Cepu.
Menurut Erwin, para pemangku kepentingan itu mengaku mendukung revisi Amdal Blok Cepu. Hasilnya juga sudah dikirimkan kepada Kementerian LHK pada 26 Mei lalu. "Hasil sidang itu untuk bahan revisi Amdal,” kata dia kepada Katadata, Senin (29/5). (Baca: Proses Izin Amdal Peningkatan Produksi Blok Cepu Butuh 70 Hari)
Ia menargetkan dengan keluarnya izin lingkungan baru Lapangan Banyu Urip maka dapat membuat proses produksi siap jual (lifting) migas dari lapangan itu terus meningkat. Apalagi, Blok Cepu menjadi andalan pemerintah dalam mencapai target lifting minyak nasional.