Kejar Swasembada Bawang, Kementan Minta Tambah Anggaran Rp 1 Triliun
Menteri Pertanian Amran Sulaiman minta tambahan anggaran Rp 1 triliun per tahun untuk merealisasikan target swasembada bawang putih pada 2019. Menurutnya, tambahan anggaran tersebut tak seberapa ketimbang devisa Rp 20 triliun yang tiap tahun mengalir untuk impor bawang putih.
Ia menyebut, dengan tambahan anggaran tersebut Kementerian Pertanian (Kementan) bisa mempercepat capaian target swasembada, dari semula 2026 jadi 2019. Amran bahkan meminta tambahan anggaran itu bisa cair tahun ini juga melalui Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Perubahan (APBN-P).
“Ini dicatat, rencana kita mungkin 5 tahun sampai 10 tahun ke depan swasembada bawang putih. Tapi kalau kami ditambahkan anggaran APBN-P tidak lewat 2019 sudah swasembada,” katanya di sela Musyawarah Perencanaan Pembangunan Pertanian Nasional 2017 di Jakarta, Selasa (30/5).
(Baca juga: KPPU Incar Enam Kelompok Kartel Bawang Putih di Medan dan Surabaya)
Amran mengklaim, untuk mencapai swasembada bawang putih, Kementan hanya memerlukan lahan seluas 60 ribu hektar. Lahan yang akan disiapkan berada di Lombok timur, Temanggung, Enrekang, dan Solok.
Selain persiapan lahan, tambahan anggaran tersebut juga bakal dialokasikan untuk pengadaan benih. Hal ini sesuai dengan program Kementan yang tahun ini mengalokasikan anggaran sekitar Rp 2,1 trilun dialokasikan fokus untuk perbenihan. “Itu buat benih, benihnya mahal,” katanya.
Produksi bawang putih per tahun saat ini hanya mencapai 20 ribu ton. Produkivitas yang rendah tersebut disebut-sebut akibat minimnya luas lahan tanam komoditas ini yang hanya 2027 hektare. Produktivitas tersebut berbanding terbalik dengan derasnya impor komoditas ini.
(Baca juga: Terancam Harga Bawang Putih, Inflasi Diyakini Aman Hingga Lebaran)
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) selama Januari sampai April 2017, impor bawang putih mencapai 124,2 ribu ton atau setara US$ 139,5 juta. Berdasarkan negara, Tiongkok masih jadi negara pemasok bawang putih ke Indonesia dengan total 121,5 ribu ton.
Sementara itu, Anggota Dewan Ketahanan Pangan Khudori justru meragukan janji Amran. Menurutnya, produksi bawang putih lokal saat ini hanya sekitar 5 persen dari total kebutuhan. “Saya ragu karena bawang putih itu tanaman subtropis, sementara kita hidup di khatulistiwa,” ujarnya.