Pasang Target Tinggi Ekonomi 2018, Sri Mulyani Yakinkan DPR

Desy Setyowati
6 Juni 2017, 13:45
Sri Mulyani
ANTARA FOTO/Wahyu Putro A.
Menteri Keuangan Sri Mulyani bersama aktris Chelsea Islan membacakan surat Kartini saat peringatan Hari Kartini di Museum Bank Indonesia, Jakarta, Selasa (11/4/2017).

Pemerintah tetap optimistis pertumbuhan ekonomi bisa mencapai kisaran 5,4-6,1 persen tahun depan meski Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) menganggap target tersebut kelewat tinggi. Target tersebut jauh melampaui target tahun ini yang sebesar 5,1 persen.

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menekankan, pertumbuhan ekonomi memang harus didorong lebih tinggi untuk menggerakkan sektor riil, menciptakan lapangan kerja, dan meningkatkan kemakmuran rakyat. Pertumbuhan ekonomi yang tinggi juga diyakini sebagai kunci untuk mempercepat pengentasan kemiskinan dan kesenjangan.

Ia pun meyakinkan, target tersebut sudah mempertimbangkan kondisi ekonomi global yang masih diliputi ketidakpastian. "Target (pertumbuhan ekonomi) itu mencerminkan kombinasi optimisme karena adanya potensi dan kehati-hatian karena masih ada ketidakpastian global," ucapnya dalam Rapat Paripurna di Gedung DPR, Jakarta, Selasa (6/6).

Menurut dia, untuk bisa mencapai target itu, konsumsi rumah tangga harus dijaga tumbuh di kisaran 5,4 persen. Caranya, melalui peningkatan kesempatan kerja, menjaga inflasi yang rendah, dan mendukung belanja sosial. (Baca juga: DPR Kritisi Asumsi Makro 2018, Pertumbuhan Ekonomi Terlalu Tinggi)

Di sisi lain, investasi harus digenjot untuk tumbuh lebih tinggi. Bila tahun ini investasi ditarget tumbuh 6,1 persen, maka tahun depan investasi ditarget tumbuh 8 persen. Langkah utamanya yakni dengan memastikan keberlanjutan belanja infrastruktur pemerintah serta meningkatkan partisipasi Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dan swasta dalam pembangunan infrastruktur.

Pemerintah juga akan terus mengoptimalkan sumber-sumber pembiayaan investasi di luar Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN). Selain itu, memperbaiki iklim investasi dengan menyederhanakan regulasi. "Dengan peningkatan investasi maka kapasitas produksi meningkat dan lapangan kerja baru dapat diciptakan," ujar Sri Mulyani. (Baca juga: Naik 6 Tingkat, Daya Saing Indonesia di Atas India, Rusia, Turki)

Ia pun meyakini, ke depan, aliran modal asing bakal mengalir kian deras ke dalam negeri. Sebab, Indonesia juga sudah menggenggam peringkat layak investasi dari tiga lembaga pemeringkat internasional, yaitu Fitch Ratings, Moody’s Investors Service, dan Standard and Poor’s.  

Pertumbuhan ekonomi global yang membaik juga diharapkan bakal mendorong ekspor Indonesia. Ke depan, untuk menggenjot kinerja ekspor, pemerintah juga akan mendorong pengembangan produk manufaktur yang kompetitif, komoditas sumber daya alam yang bernilai tambah, serta perluasan pasar ekspor. Maka itu, pemerintah bakal terus berfokus mendukung industri dengan memperbaiki sistem logistik, infrastruktur, regulasi, dan kualitas sumber daya manusia.

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...