Survei PwC Ungkap Tiga Tantangan Industri Listrik di Indonesia
Asosiasi Produsen Listrik Swasta Indonesia (APLSI) bersama dengan Pricewaterhouse Cooper (PwC) Indonesia merilis hasil survei mengenai tantangan industri listrik nasional. Setidaknya terdapat tiga tantangan yang harus dihadapi oleh industri ketenagalistrikan di Indonesia.
Power & Utilities Partner PwC Indonesia Yanto Kamarudin mengungkapkan para responden yang menjadi sample pada survei tersebut menyampaikan tiga tantangan utama yang kerap dhadapi dalam kegiatan usaha ketenagalistrikan. Pertama, ketidakpastian regulasi. Kedua, kurangnya koordinasi di antara kementerian dan lembaga pemerintah lainnya. Ketiga, pengelolaan program 35.000 Megawatt (MW).
Meskipun begitu, para responden juga mengakui pemerintah telah melakukan sejumlah langkah strategis dalam mengatasi tantangan sektor ketenagalistrikan. "Sebagian besar responden survei optimistis bahwa arah reformasi peraturan sudah positif," ujar Yanto dalam keterangan resminya, Jakarta, Senin (5/6).
Menurutnya, responden juga melihat beberapa peluang yang cukup signifikan bagi sektor swasta untuk ikut meningkatkan kinerja sektor ketenagalistrikan. Namun agar lebih maksimal, pemerintah juga harus memperbaiki dan meminimalisasi ketiga tantangan tersebut. (Baca: PLN Persoalkan Rencana Investasi PLTA Tiongkok di Kaltara)
Yanto mengatakan pelaku usaha masih menanti perencanaan, kejelasan pengadaan, dan konsistensi pemerintah agar bisa mendorong ke arah yang lebih baik. Para responden berpandangan bahwa perbaikan alokasi risiko dalam Perjanjian Jual Beli listrik (Power Purchase Agreement/PPA) akan mendukung peningkatan elektrifikasi dan keandalan pasokan listrik. Terkait dengan iklim investasi, para pelaku usaha menyatakan telah melihat adanya dukungan kuat dari pemerintah.
