Siasat Empat Kapal Bom Ikan Menyamar Jadi Nelayan Tradisional
Modus para penangkap ikan ilegal dengan bahan peledak semakin cerdik. Hal itu membuat petugas Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) kesulitan menangkap para pelaku.
"Kami meminta bantuan masyarakat sehingga pencegahan awal (penangkapan ikan ilegal secara destruktif) bisa kita laksanakan," kata Direktur Jenderal Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan (PSDKP) Eko Djalmo Asmadi di Jakarta, Rabu (7/6).
Tak tanggung-tanggung, sekelompok pencuri ikan dengan bom bisa menggunakan empat kapal sekaligus. Keempat kapal itu berbagi tugas untuk menyamarkan kegiatan mereka.
Eko menjelaskan, kapal pertama berperan sebagai pengintai. Jika situasi dipastikan aman, kapal pertama akan pergi menghubungi kapal kedua yang membawa campuran bahan peledak. Selanjutnya, kapal ketiga akan datang membawa perlengkapan akhir untuk mengeksekusi ledakan.
(Baca juga: Menteri Susi: Tak Puas Kinerja Saya, Ajukan Mosi ke Presiden!)
Setelah ledakan terjadi, kapal kedua dan ketiga akan pergi menyusul kapal pertama. Saat itu, kapal terakhir akan datang dan menangkap hasil ledakan hanya dengan jarring. Dengan begitu, mereka terlihat seperti nelayan yang menggunakan cara tradisional.