Polemik Semen Rembang, Badan Geologi Ungkap Kajian Awal Watuputih

Ameidyo Daud Nasution
10 Juni 2017, 08:00
Pabrik semen
ANTARA FOTO/Yusuf Nugroho
Area pabrik Semen Indonesia di Gunem, Rembang, Rabu (22/3/2017).

Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mengungkap temuan awal dari hasil kajian di Cadangan Air Tanah (CAT) Watuputih, Kabupaten Rembang, Jawa Tengah. Hasil kajian tersebut akan menjadi dasar bagi pemerintah pusat dalam pemanfaatan sumber daya alam di Watuputih, Pegunungan Kendeng, serta secara tak langsung menentukan nasib pembangunan pabrik semen di Rembang milik PT Semen Indonesia Tbk.

Kepala Badan Geologi Kementerian ESDM Ego Syahrial mengaku, pihaknya telah melakukan tinjauan langsung ke lokasi Watuputih. Tinjauan itu membuahkan sejumlah indikasi awal bahwa beberapa gua sumber air di CAT Watuputih yang dimaksud warga ternyata tidak seperti yang dimaksud dalam Peraturan Menteri ESDM Nomor 17 Tahun 2012 tentang Penetapan Bentang Alam Karst.

(Baca: Diterpa Polemik Pabrik, Semen Indonesia Gaet Sutiyoso Jadi Komisaris)

Dia menjelaskan dari 53 titik yang dimaksud warga sebagai sumber air, ternyata 17 titik merupakan galian sumur biasa oleh manusia dan bukan bagian dari jaringan air di dalam gua. Namun, Ego belum bisa mengambil kesimpulan bahwa tidak ada sumber air bawah tanah di kawasan tersebut lantaran kajiannya belum rampung.

"Tapi ini bukan hasil (permanen) karena mungkin kami baru mengumpulkan 25 persen data," katanya dalam konferensi pers  di Kementerian ESDM, Jakarta, Jumat (9/6).

Berdasarkan jadwal Kementerian ESDM akan melanjutkan survei lapangan serta analisis data pada Juli hingga Agustus mendatang. Pertimbangannya, pada bulan-bulan tersebut adalah musim kemarau sehingga waktu terbaik untuk mengetahui apakah mata air di CAT Watuputih merupakan sumber air permanen.

(Baca: Tak Dilarang Istana, Semen Indonesia Operasikan Pabrik Rembang)

Selanjutnya, Badan Geologi akan menyusun laporan kajiannya pada September mendatang. Menurut Ego, beberapa kajian lapangan yang dilakukan antara lain penelitian geofosika, geologi, hidroisotop, hidrokimia, hingga susur gua.

Halaman:
Editor: Yura Syahrul
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...