Jonan Ingin Produksi Proyek Jangkrik Digenjot Dua Kali Lipat

Anggita Rezki Amelia
12 Juni 2017, 11:50
Jonan
ANTARA FOTO/M. Agung Rajasa
Menteri ESDM Ignasius Jonan meninjau kapal produksi gas terapung (FPU) Jangkrik di Tanjung Balai Karimun, Kepulauan Riau, Selasa (21/3/2017).

Produksi gas dari Proyek Jangkrik di Kalimantan Timur terus meningkat. Bahkan, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Ignasius Jonan ingin meningkatkan kapasitas produksi menjadi 900 mmscfd, atau dua kali lipat dari sebelumnya sebesar 450 mmscfd atau 83 ribu barel setara minyak per hari (barrel oil equivalen per day/boepd).

Penambahan kapasitas produksi itu karena ada beberapa proyek yang akan menggunakan fasilitas Jangkrik. Pertama, tambahan gas dari Lapangan Merakes di Blok East Sepingan yang juga dikelola ENI, yang bisa meningkatkan produksi menjadi 600 mmscfd.

Kedua, rencana Eni  menggandeng Chevron dalam penggunaan fasilitas produksi Jangkrik untuk proyek ultra laut dalam (Indonesia Deepwater Development /IDD) di Gendalo-Gehem, Selat Makassar, karena lokasinya berdekatan. Alhasil, pada 2022 produksi gas dari Jangkrik mencapai 900 mmscfd, atau sekitar 13 persen dari produksi gas nasional.

(Baca: Pemerintah Klaim Chevron Mau Pakai Fasilitas ENI untuk Proyek IDD)

Rencana kerja sama penggunaan fasilitas produksi ini akan membuat Chevron efisien, karena tidak ada duplikasi dan tidak perlu mengeluarkan investasi lagi membangun fasilitas produksi. Selain itu waktunya bisa lebih cepat.

Di sisi lain, menurut Jonan, keberadaan proyek Jangkrik ini memberikan efek sangat signifikan terhadap industri hulu migas Indonesia. Bahkan, proyek ini diharapkan bisa menggantikan kontribusi produksi dari Blok Mahakam yang sudah mulai turun.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...