Mendag Klaim Harga Bahan Makanan Turun Menjelang Lebaran
Dua pekan menjelang lebaran tahun 2017, pemerintah mengklaim mayoritas harga bahan pangan turun. Dampaknya, hingga pertengahan bulan ini, indeks harga konsumen mengalami deflasi.
"Alhamdulillah sampai tanggal ini yang ada deflasi, harga-harga turun," ujar Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita usai rapat pengendalian inflasi di Gedung Radius Prawiro BI, Jakarta, Rabu (14/6).
Enggar tidak menyebutkan secara pasti kontribusi deflasi harga makanan. Ia mencontohkan, harga bawang putih di Pasar Kramat Jati sudah turun hingga Rp 18.000 per kilogram. Meski, menurut Pusat Informasi Harga Pangan Nasional, harga bawang putih di tingkat nasional masih di kisaran Rp 47.450 per kilogram.
(Baca juga: Ikuti Jejak Malaysia, Gubernur BI Usul UU Pengendalian Harga Pangan)
Sebaliknya, Enggar menjelaskan, telur ayam dan daging ayam merupakan komoditas yang masih mengalami kenaikan harga. Menurutnya, harga kedua komoditas tersebut sempat megalami penurunan yang cukup signifikan.
"Kalau ayam (telur dan daging) tolong terima saja, karena kasihan peternak, mereka belum kembali ke harga normal,” ujarnya.
Selain itu, Kementerian Perdagangan tengah mencari solusi menahan laju penurunan harga bawang merah agar tidak merugikan petani. Sebab, harga bawang merah kini terpantau di kisaran Rp 31 ribu per kilogram dan masih cenderung turun.
Dalam rapat tersebut hadir juga Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution, Gubernur Bank Indonesia (BI) Agus Martowardojo, Direktur Utama Perum Bulog Djarot Kusumayakti, dan Direktur Keuangan PT Pertamina (Persero) Arif Budiman.
(Baca juga: Tekan Inflasi, BI dan Pemerintah Rilis Aplikasi Pemantau Harga Pangan)
Ditemui di tempat yang sama, Direktur Utama Bulog Djarot Kusumayakti menyatakanhal senada. Menurutnya, secara umum harga bahan makanan sampai dengan pertengahan bulan Juni ini mengalami penurunan harga. "Sehingga, sampai dengan akhir Juni ini, (angka inflasi) Insya Allah turun jika dibandingkan akhir bulan sebelumnya," ujar Djarot.