Survei BPS: Makin Banyak Masyarakat Menolak Politik Uang Saat Pilkada

Pingit Aria
16 Juni 2017, 11:50
pilkada2017
ANTARA FOTO/M Agung Rajasa
Para pemilih dalam Pemilihan Gubernur DKI Jakarta di TPS 28 Cilandak Barat, Jakarta, Rabu (15/2). Semakin banyak masyarakat yang tidak lagi mamaklumi politik uang dalam Pilkada.

Badan Pusat Statistik (BPS) mengumumkan indeks persepsi antikorupsi 2017 mencapai 3,71 pada skala 0-5. Angka tersebut naik jika dibandingkan dengan 2015 lalu yang hanya 3,59. Salah satu indikasi perilaku anti korupsi dapat dilihat dari penilaian masyarakat terhadap politik uang dalam Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada).

Dalam survei yang dilakukan terhadap 10 ribu rumah tangga di 33 provinsi pada Februari 2017 lalu itu, BPS menemukan bahwa semakin banyak masyarakat yang menilai politik uang dalam Pilkada sebagai hal yang tidak wajar.

(Baca juga: Indeks Perilaku Anti Korupsi Membaik, Praktik Calo Makin Dijauhi)

“Persentase masyarakat yang menganggap tidak wajar perilaku membagikan uang atau barang pada calon pemilih dalam Pilkada meningkat dari 59,29 persen pada 2015 menjadi 65,27 persen pada 2017,” kata Deputi Bidang Statistik BPS M Sairi Abullah kepada wartawan di kantornya, Jakarta, Kamis (15/6) kemarin.

Penilaian itu bahkan tampak pada lingkup keluarga. Jika dulu masyarakat menilai wajar saja orang tua yang membawa anaknya berkampanye untuk mendapat lebih banyak uang, sekarang tidak lagi.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...