Belum Dapat Cuti Lebaran, Banyak Penumpang Kereta Batal Berangkat
Kementerian Perhubungan melansir banyak penumpang membatalkan keberangkatannya selama masa angkutan Lebaran 2017. Penyebabnya, penumpang berhalangan saat hari keberangkatan karena berbagai alasan, di antaranya tidak mendapat cuti di hari tersebut.
Sekretaris Jenderal Kementerian Perhubungan, Sugihardjo mengatakan, terdapat 500-600 tiket yang dikembalikan di Stasiun Senen, Jakarta Pusat, setiap harinya. "Kalau penumpang ada 20 ribu berarti ada dua persen tiket yang dikembalikan," kata dalam siaran persnya, Selasa (27/6).
Penumpang yang mengembalikan tiket hanya mendapat pengembalian uang sebesar 75 persen dari harga tiket. Artinya, PT Kereta Api Indonesia (KAI) memotong sebesar 25 persen. Ketentuan ini diklaim Sugihardjo sudah dipahami penumpang.
"Mereka sudah diinformasikan di awal, uang akan dikembalikan setelah dipotong 25 persen," ucapnya. Adapun, tiket yang dikembalikan akan dijual kembali oleh KAI.
Menurut Sugihardjo, cuti yang belum disetujui oleh pemberi kerja memang diduga menjadi salah satu alasan banyaknya pembatalan tiket. Adapun, pemerintah dan perusahaan memang baru menetapkan ketentuan cuti bersama untuk pegawai negeri sipil (PNS) dan pekerja atau buruh swasta beberapa hari sebelum Lebaran. (Baca juga: Menaker Putuskan Swasta Ikut Cuti Bersama Lebaran 23-30 Juni 2017)
Pemerintah menetapkan cuti bersama yaitu mulai 23-30 Juni. Namun, khusus untuk pekerja swasta, cuti bersama dilaksanakan sesuai dengan kondisi dan kebutuhan operasional perusahaan. Alhasil, tidak semua pekerja swasta bisa mengambil cuti bersama.
Kendati demikian, volume penumpang kereta api tercatat tetap tinggi. Menurut pantauan Sugihardjo, hingga Selasa (27/6) atau H+2 Lebaran, penumpang kereta api di Stasiun Senen menembus 26 ribu penumpang. (Baca juga: Ada Armada Baru, Penumpang Kereta Mudik dari Jakarta Naik 25%)
"Walau sudah masuk hari Lebaran, pergerakan penumpang tetap tinggi. Grafik penumpang itu puncaknya landai, tidak berada di satu titik," ucapnya. Sejauh ini, pergerakan penumpang tertinggi terjadi pada Sabtu (24/6) atau H-1 Lebaran yaitu sebanyak 27.700 penumpang.
Menurut Sugihardjo, tetap tingginya jumlah penumpang lantaran penumpang menyesuaikan tanggal keberangkatan dengan tiket yang tersedia. Jika penumpang tidak mendapatkan tiket sebelum Lebaran, maka mereka akan pergi saat Lebaran atau setelahnya.