IHSG Anjlok, Asing Catatkan Penjualan Bersih Hingga Rp 1 Triliun

Desy Setyowati
4 Juli 2017, 19:09
ihsg turun
Agung Samosir|KATADATA

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) anjlok setelah sebelumnya mencetak rekor tertinggi di level 5.910 pada Senin (3/7). Indeks ditutup turun 0,76 persen ke level 5.865 pada Selasa (4/7). Penurunan tajam indeks seiring aksi jual yang dilakukan investor asing.

Mengacu pada data RTI, investor asing membukukan penjualan bersih (nett sell) sebesar Rp 1,16 triliun di keseluruhan pasar dan Rp 631,22 miliar di pasar reguler. Kondisi ini berbalik dari sehari sebelumnya di mana investor asing membukukan pembelian bersih (nett buy) sebesar Rp 476,76 miliar di keseluruhan pasar dan Rp 480,06 miliar di pasar reguler. 

Beberapa analis berpendapat investor memang berpotensi melakukan aksi ambil untung (profit taking) mengingat IHSG sudah berada pada level yang tinggi. "Area 5.900-6.000 memang rentan profit taking, " kata Analis PT Recapital Securities Kiswoyo Adi Joe kepada Katadata, Selasa (4/7). Ia pun menduga Agustus nanti bakal jadi momen koreksi indeks. (Baca juga: Dana Asing Terus Masuk, Rekor IHSG Nyaris Tembus 6.000)

Meski begitu, ia berpendapat, gejolak indeks yang terjadi di bursa saham Indonesia masih tergolong biasa. Apalagi, fundamental ekonomi masih baik. Di sisi lain, rencana kebijakan bank sentral Amerika Serikat (AS), The Federal Reserve (The Fed), untuk menaikkan bunga dananya juga sudah diantisipasi investor asing (price in).

Ia pun meyakini, kalaupun terjadi arus keluar dana asing imbas kenaikan bunga The Fed, tidak bakal mengganggu stabilitas ekonomi secara keseluruhan. Bahkan, dia memperkirakan IHSG masih berpeluang tembus 6.000 lantaran masih ada banyak sentimen positif, di antaranya terkait laju pertumbuhan ekonomi.

Menurut dia, pertumbuhan ekonomi Kuartal II masih akan menjadi katalis bagi bursa saham untuk tumbuh lebih tinggi. "Masih ada sentimen positif, tembus 6.000 atau lebih masih bisa," ujar dia.

Kepala Riset Universal Broker Satria Utomo juga melihat peluang IHSG mencapai kisaran 5.900-6.000 hingga akhir tahun. Namun, untuk jangka pendek, IHSG masih rentan.

Saat ini, menurut dia, investor masih menunggu hasil kinerja emiten di kuartal II. Alhasil, investor masih pasang posisi menunggu dan melihat (wait and see). Tak ayal terjadi aksi jual oleh investor asing pada perdagangan Selasa ini.

“Kemarin asing beli, sekarang sudah jualan lagi. Jadi harus hati-hati apakah (sentimen) jangka pendek sudah selesai," kata dia.

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...