Luhut: Tak Ada Alasan Pembangunan Pabrik Semen Rembang Berhenti

Ameidyo Daud Nasution
7 Juli 2017, 20:15
Luhut
Arief Kamaludin | Katadata

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan menyatakan pembangunan pabrik semen milik PT Semen Indonesia Tbk di kabupaten Rembang, Jawa Tengah, harus dilanjutkan. Hal ini dikatannya setelah mendapat keterangan dari pihak Semen Indonesia.

Menurut Luhut, Semen Indonesia sudah bisa memastikan semua kondisi penunjang wilayah tersebut seperti kondisi air serta hutan dalam keadaan bagus. Dia juga menyebut hasil panen pertanian masyarakat setempat juga dalam keadaan positif.

"Jadi tidak ada alasan tidak diteruskan," kata Luhut. Hal ini dikatakannya usai bertemu dengan Komisaris Utama Semen Indonesia Sutiyoso di kantornya, Jakarta, Jumat (7/7). (Baca: Tak Dilarang Istana, Semen Indonesia Operasikan Pabrik Rembang)

Sementara Sutiyoso mengklaim 90 persen masyarakat sekitar pabrik di Rembang menerima keberadaan pabrik semen. Ini lantaran Badan Usaha Milik Negara (BUMN) tersebut telah memperhatikan kesejahteraan masyarakat setempat seperti ketersediaan air minum bagi, membangun embung air, hingga mengerjakan pipa pasokan masyarakat.

"Yang kontra (pembangunan pabrik semen) itu yang sedikit," kata Sutiyoso.

Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mengungkap temuan awal dari hasil kajian di Cadangan Air Tanah (CAT) Watuputih, Kabupaten Rembang, Jawa Tengah. Hasil kajian tersebut akan menjadi dasar bagi pemerintah pusat dalam pemanfaatan sumber daya alam di Watuputih, Pegunungan Kendeng, serta secara tak langsung menentukan nasib pembangunan pabrik semen di Rembang milik PT Semen Indonesia Tbk.

Kepala Badan Geologi Kementerian ESDM Ego Syahrial menjelaskan dari 53 titik yang dimaksud warga sebagai sumber air, ternyata 17 titik merupakan galian sumur biasa oleh manusia dan bukan bagian dari jaringan air di dalam gua.

Meski begitu, Ego belum bisa mengambil kesimpulan bahwa tidak ada sumber air bawah tanah di kawasan tersebut lantaran kajiannya belum rampung. "Tapi ini bukan hasil (permanen) karena mungkin kami baru mengumpulkan 25 persen data," katanya bulan lalu.

(Baca: Polemik Semen Rembang, Badan Geologi Ungkap Kajian Awal Watuputih)

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...