KKP Mulai Sosialisasikan Larangan Pocongan Penangkap Benih Lobster

Michael Reily
15 Juli 2017, 08:00
Gagalkan Penyelundupan Bibit Lobster
ANTARA FOTO/Budi Candra Setya
Petugas memeriksa bibit lobster (benur) hasil tangkapan di Mako Polair Banyuwangi, Jawa Timur, Senin (13/3). Satpolair Banyuwangi berhasil menggagalkan penyelundupan bibit lobster sebanyak 1437 ekor yang akan dikirim ke Vietnam.

Pemerintah terus berupaya mencegah penyelundupan benih lobster ke Vietnam. Salah satunya dengan melarang penggunaan pocongan, sejenis jaring penangkap benih lobster yang banyak digunakan di Nusa Tenggara Barat.

Sosialisasi soal bahaya pocongan dilakukan oleh Direktur Jenderal Perikanan Budidaya KKP Slamet Soebjakto dalam kunjungannya ke Nusa Tenggara Barat. Ia menyatakan, Lombok adalah aset terbesar sumber daya lobster dunia. Eksploitasi benih lobster secara tidak terkendali bisa menghentikan siklus hidup lobster.

Advertisement

"Penting untuk jaga kelestarian sehingga siklus kehidupan lobster berjalan normal," katanya melalui siaran pers, Jumat (14/7). (Baca juga: Menteri Susi Tak Peduli Unjuk Rasa Nelayan Desak Dirinya Mundur)

Slamet menjelaskan, pemerintah akan memberikan kompensasi sebesar Rp 50 miliar untuk usaha budidaya ikan 2.246 rumah tangga nelayan di NTB. Hal ini dilakukan untuk memastikan nelayan di NTB tidak lagi menangkap benih lobster.

Slamet menyatakan, jajarannya sudah melakukan pelatihan teknis budidaya di semua lokasi. "Setelah dilakukan pelatihan, bantuan sarana dan prasarana budidaya akan segera didistribusikan dalam waktu dekat," ujarnya.

Sementara Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti menyatakan, penyelundupan benih ke Vietnam mengakibatkan rendahnya nilai ekspor lobster Indonesia. "Nelayan menangkap benih lobster, dijual dengan harga murah, dan dikirim ke sana," kata Susi.

Halaman:
Reporter: Michael Reily
Editor: Pingit Aria
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...
Advertisement