Ada Kampanye Hitam, Ekspor Sawit ke Eropa dan Amerika Tetap Tumbuh

Pingit Aria
18 Juli 2017, 14:01
Kelapa sawit
Arief Kamaludin|KATADATA
Petani memanen buah kelapa sawit di salah satu lahan perkebunan kelapa sawit di Desa Delima Jaya, Kecamatan Kerinci, Kabupaten Siak, Riau.

Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (Gapki) baru merilis angka ekspor minyak sawit pada Januari – Mei 2017 sebesar 12,10 juta ton. Angka itu melonjak 29% dibandingkan dengan kurun waktu yang sama tahun lalu yakni 9,35 juta ton.

“Hal ini menunjukkan pasar ekspor Indonesia tetap tumbuh meskipun berbagai kampanye hitam terus membayangi industri sawit,” kata Direktur Eksekutif Gapki, Fadhil Hasan saat dihubungi, Selasa (18/7).

Sepanjang bulan Mei 2017 saja, ekspor minyak sawit hanya terkerek 2% dari 2,56 juta ton di April meningkat menjadi 2,62 juta ton pada Mei. “Secara tak terduga beberapa negara dengan mayoritas penduduk muslim biasanya meningkatkan permintaan jelang Ramadhan menurunkan permintaan minyak sawitnya,” kata Fadhil.

Penurunan yang sangat signifikan dicatatkan Pakistan sebesar 31% dibandingkan bulan sebelumnya atau dari 207,21 ribu ton di April turun menjadi 142,21 ribu ton pada Mei. Turunnya ekspor Indonesia ke Pakistan diduga karena Malaysia dapat harga yang lebih kompetitif tanpa adanya pajak yang diberlakukan untuk produk turunan minyak sawit.

(Baca juga:  Indonesia – Malaysia Akan Bawa Resolusi Sawit Uni Eropa ke WTO)

Penurunan permintaan juga diikuti negara-negara Timur tengah yang membukukan penurunan 23%. Tiongkok dan negara-negara Uni Eropa juga membukukan penurunan permintaan minyak sawitnya masingmasing 7% dan 2%.

“Sementara kita tahu kampanye hitam sawit di Eropa sangat kencang, termasuk dengan adanya resolusi dari Uni Eropa,” kata Fadhil.

Grafik: Produksi dan Ekspor Minyak Kelapa Sawit (CPO) 2010-2016
Produksi dan Ekspor Minyak Kelapa Sawit (CPO) 2010-2016

Tren penurunan permintaan dari Pakistan, negara-negara Timur Tengah dan Tiongkok karena pada bulan sebelumnya telah menyetok persediaan dengan memanfaatkan kesempatan dimana harga membeli dalam jumlah besar saat harga sedang rendah.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...