Gaji Ke-13 PNS Cair Rp 6,8 T, Konsumsi Masyarakat Bakal Terdongkrak

Desy Setyowati
Oleh Desy Setyowati - Miftah Ardhian
21 Juli 2017, 18:17
PNS
ANTARA FOTO/Rivan Awal Lingga
Sejumlah Pegawai Negeri Sipil (PNS) DKI Jakarta memeriksa dokumen di Badan Kepegawaian Daerah (BKD), Jakarta, Senin (27/3).

Pemerintah menyatakan telah menyalurkan seluruh gaji ke-13 Pegawai Negeri Sipil (PNS) sebesar Rp 6,8 triliun. Pasca pencairan tersebut, konsumsi masyarakat diproyeksi bakal membaik.

Direktur Jenderal Perbendaharaan Kementerian Keuangan Marwanto Harjowiryono mengatakan, sebagian besar kementerian dan lembaga bahkan sudah menyalurkan gaji ke-13 tiga hari setelah Lebaran. "Sudah disalurkan 100 persen," tutur Marwanto usai Rapat Kerja (Raker) dengan Badan Anggaran (Banggar) di Gedung DPR, Jakarta, Jumat (21/7).

Advertisement

Pencairan gaji ke-13 sengaja dilakukan pasca Lebaran untuk membantu PNS memenuhi biaya pendidikan anak-anaknya di tahun ajaran baru. Besaran gaji ke-13 yakni sejumlah penghasilan yang biasa diterima atau gaji pokok ditambah tunjangan kinerja.

Dengan perkembangan ini maka secara keseluruhan pemerintah menyalurkan Rp 23 triliun untuk Tunjangan Hari Raya (THR), gaji ke-13, dan pensiun ke-13 untuk pensiunan PNS tahun ini. "Realisasi tahun ini lebih tinggi dibanding tahun lalu," kata Marwanto. Pemerintah hanya menyalurkan Rp 17,9 triliun tahun lalu.

Ekonom Bank Central Asia (BCA) David Sumual memperkirakan pencairan gaji ke-13 bisa menggenjot konsumsi rumah tangga tumbuh 5,3% pada kuartal III 2017. Proyeksi tersebut lebih tinggi dari proyek kuartal II yang hanya sebesar 4,9-5,1% meski ada Ramadan dan Lebaran.

"Konsumsi rumah tangga masih khawatir hanya 4,9-5,1 persen (di kuartal II). Kalau Kuartal III bisa 5,3 persen karena gaji ke-13," kata dia.

Menurut dia, perbaikan konsumsi rumah tangga juga lantaran adanya belanja pendidikan di tahun ajaran baru. Selain itu, seiring dengan maraknya belanja secara online atau e-commerce.

"Karena bertepatan dengan tahun ajaran dan e-commerce yang akhir-akhir ini penjualannya marak jadi ada pengaruhnya. Bisa bantu dua persen (ke pertumbuhan konsumsi rumah tangga) dari baseline," ucapnya.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...
Advertisement