Adhi Karya Targetkan Pembebasan Lahan LRT Rampung Bulan Depan
PT Adhi Karya (Persero) Tbk menargetkan pembebasan lahan proyek Light Rail Transit (LRT) Jakarta-Bogor-Depok-Bekasi (Jabodebek) rampung September 2017. Hal tersebut diungkapkan Direktur Utama PT Adhi Karya Budi Harto.
Budi menyebutkan, proses pembebasan lahan sudah berjalan dengan baik. Di antara yang belum dibebaskan yakni lahan seluas 5 hektare untuk pembangunan Depo LRT di Bekasi Timur.
Adapun, kebutuhan dana untuk pembebasan seluruh lahan tersebut berkisar di rentang Rp 1,5 triliun hingga 1,7 triliun yang akan disediakan oleh Lembaga Manajemen Aset Negara (LMAN).
"Mungkin dalam bulan September itu semua akan selesai," ucap Budi usai rapat di Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman, Jakarta, Rabu (2/8/2017). (Baca juga: Pengembangan Kawasan Bisa Tambah Penghasilan Proyek LRT 10%)
Masalahnya, Wakil Gubernur Jawa Barat, Deddy Mizwar menyatakan bahwa masih ada kendala untuk pembabasan lahan yang lebih besar di Bekasi Barat, Bekasi Timur, dan jalur Cibubur-Bogor. Menurutnya, Direktorat Jenderal Perkeretaapian Kementerian Perhubungan dan PT Adhi Karya (Persero) Tbk harus segera membuat dokumen penetapan lokasi (Penlok) proyek LRT.
"Sekarang pembebasan masalah yang jadi masalah karena Penlok belum ada, padahal kan (pembebasan) lahan di atas 5 hektar harus ada Penlok," kata Deddy.
Dedy menuturkan, jika dokumen Penlok telah dipaparkan, pemerintah daerah dapat segera menyelesaikan pembebasan lahan. "Paling lama 2 minggu kalau dokumen perencanaannya siap dari Dirjen Perekeretaapian dan Adhi Karya," ujarnya. (Baca: MRT Jakarta Ajukan Proposal sebagai Pengelola Utama Kawasan Stasiun)
Sementara itu, Direktur Jenderal Pengadaan Tanah Kementerian Agraria dan Tata Ruang/BPN, Arie Yuriwin menuturkan, masih ada 10 hektare lahan yang belum dibebaskan di wilayah Cibubur dan dan Bekasi Barat. "Penlok pertengahan Agustus sudah selesai," kata Arie.
Sementara Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman, Luhut Binsar Panjaitan tetap optimis proyek LRT selesai target. "Selesai kuartal pertama tahun 2019," kata Luhut.