Kuartal II, Penjualan Alfamart, Hero, Indomaret, Hypermart Naik 20%

Miftah Ardhian
3 Agustus 2017, 14:07
alfamart
KATADATA

Di tengah isu rendahnya daya beli masyarakat saat ini, penjualan retail modern justru tumbuh rata-rata 20% sepanjang tiga bulan kedua tahun ini. Pertumbuhan penjualan retail modern kuartal II-2017, bahkan lebih tinggi dibandingkan kuartal I-2017 dan kuartal II-2016. 

Pertumbuhan penjualan ini tercermin dalam laporan keuangan empat emiten retail modern, yakni PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk., PT Indoritel Sukses Makmur Tbk., PT Hero Supermarket Tbk., dan PT Matahari Putra Prima Tbk.

Advertisement

Sumber Alfaria adalah pemilik gerai Alfamart dan Alfa Midi; Indoritel merupakan induk dari PT Indomarco Prismatama, pemilik Indomaret; Matahari Putra Prima adalah pemilik Hypermart; dan Hero Supermarket juga memiliki retail Giant. 

(Baca: BI: Daya Beli Lemah, Konsumsi Masyarakat di Bawah Prediksi)

Berdasarkan data yang dihimpun Katadata dari laporan keuangan perusahaan, penjualan Sumber Alfa Trijaya pada kuartal II-2017 mencapai Rp 16,7 triliun. Angka ini meningkat 21,76% dibandingkan tiga bulan sebelumnya di awal tahun ini yang hanya Rp 13,7 triliun.

Angka penjualan ini pun tumbuh 15,2% dibandingkan kuartal II-2016 yang sebesar Rp 14,5 triliun. Secara total, penjualan Sumber Alfaria di semester I-2017 mencapai Rp 30,5 triliun atau naik 13,58% dibandingkan periode sama tahun lalu Rp 26,8 triliun.

Berdasarkan laporan Indoritel Sukses Makmur, penjualan Indomarco Prismatama pada triwulan II-20117 mencapai Rp 17,4 triliun, naik 21,92% dibandingkan tiga bulan sebelumnya yang hanya Rp 14,2 triliun. Adapun, dibandingkan kuartal II-2016 yang sebesar Rp 15,6 triliun, penjualan Indomarco meningkat 11,5%.

Secara total, penjualan di semester I-2017 mencapai Rp 31,6 triliun atau tumbuh 8,83% jika dibandingkan semester I-2016 yang sebesar Rp 29,1 triliun.

Pertumbuhan penjualan Hero Supermarket tercatat paling tinggi, yakni 22,68% dibandingkan kuartal sebelumnya menjadi Rp 3,8 triliun. Namun, secara total dalam enam bulan pertama, nilai penjualannya turun dari Rp 7,2 triliun pada semester I-2016, menjadi Rp 6,9 triliun pada semester I-2017.

Sementara itu, pertumbuhan Matahari Putra Prima tercatat paling rendah sebesar 16,65%. Nilainya penjualan kuartal II-2017 Rp 3,6 triliun sedangkan kuartal I-2017 sebesar Rp 3,1 triliun. Sama seperti Hero, pada semester I-2017 penjualan Matahari Putra Prima turun tipis menjadi Rp 6,7 triliun dari Rp 6,9 triliun pada semester I-2016.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...
Advertisement