Laba Melonjak 145%, Saham Waskita Karya Tetap Redup
PT Waskita Karya (Persero) Tbk mencatatkan laba bersih sebesar Rp 1,42 triliun. Angka itu melonjak 145% jika dibandingkan dengan perolehan laba bersih di periode yang sama tahun 2016 sebesar Rp 582 miliar. Namun, harga sahamnya masih cenderung menurun.
Besarnya laba tersebut dipengaruhi oleh pendapatan usaha perusahaan yang mencapai Rp 15,5 triliun di semester I-2017 ini atau tumbuh 92,3% periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 8,1 triliun.
"Mayoritas pendapatan masih dari kontrak yang sudah kami kerjakan dari tahun lalu. Memang, ada beberapa proyek yang marginnya cukup bagus. Mayoritas masih proyek jalan tol," ujar Sekretaris Perusahaan Waskita Karya Shastia Hadiarti, Jumat (4/8).
(Baca: Cari Dana Segar, Waskita Karya Lego 17 Ruas Tol Miliknya)
Adapun, hingga akhir Juni 2017 ini, Waskita Karya membukukan aset sebesar Rp 75,9 triliun atau tumbuh 87% jika dibandingkan dengan Rp 40,49 triliun pada periode yang sama tahun 2016.
Tercatat, aset perusahaan berkode saham WSKT tersebut terus mengalami kenaikan, mulai dari tahun 2013 yang sebesar Rp 8,79 triliun. Selanjutnya, di 2014 sebesar Rp 12,54 triliun, di 2015 sebesar Rp 30,31 triliun, dan di 2016 sebesar Rp 61,43 triliun.
Sedikitnya, terdapat lima proyek besar yang sedang dikerjakan oleh Waskita Karya saat ini. Pertama, proyek pembangunan Jalan Tol Terbanggi Besar - Pematang Panggang - Kayu Agung dengan nilai kontrak Rp 12,5 triliun. Kedua, proyek pembangunan Jalan Tol Jakarta - Cikampek Elevated senilai Rp 6,3 triliun
Ketiga, proyek pembangunan Jalan Tol dengan ruas Cibitung - Cilincing senilai Rp 3,6 triliun. Keempat, proyek pembangunan Jalan Tol Kunciran - Serpong senilai Rp 1,1 triliun. Kelima, Waskita Karya juga menjadi kontraktor dalam pembangunan Bandara Ahmad Yani senilai Rp 875 miliar.
(Baca: Incar Dana Rp 7 Triliun, Waskita Jual Tol dan Saham Anak Usaha)
