Potensi Rumput Laut di Sumba Timur Mencapai Rp 570 Miliar

Michael Reily
28 Agustus 2017, 11:02
HARGA RUMPUT LAUT NAIK
ANTARA FOTO/Saiful Bahri
Petani menjemur rumput laut di Pantai Jumiang, Pamekasan, Jawa Timur, Senin (13/3). Dalam sepekan terakhir harga rumput laut kering naik dari Rp7.500 menjadi Rp9.500 per kg karena meningkatnya permintaan pasar.

Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) berupaya meningkatkan produksi rumput laut di Sumba Timur, Nusa Tenggara Timur. Alasannya, pemanfaatan lahan budidaya rumput laut yang digunakan baru 5,94 persen atau 352,9 hektare dari potensi lahan seluas 5.994,34 hektare.

Direktur Jenderal Perikanan Budidaya KKP Slamet Soebjakto menjelaskan, potensi rumput laut sangat besar jika dimanfaatkan secara optimal dengan bibit hasil kultur jaringan.

"Setidaknya nilai ekonomi yang dapat diraup dari komoditas rumput laut saja bisa mencapai Rp 570,656 miliar per tahun," ujar Slamet dalam keterangan resminya, Sabtu (26/8). (Baca juga:  Penangkap Benih Lobster Mulai Beralih Budidaya Bawal dan Kerapu)

Slamet mencatat, jumlah produksi pada 2016 hanya mencapai 26.408 ton rumput laut basah atau 3.301 ton rumput laut kering. Padahal, optimalisasi potensi lahan sebanyak 80 persen atau 4.775,47 hektare dapat memproduksi sebanyak 570.656 ton rumput laut basah atau 57.066 ton rumput laut kering. Selain itu, ada juga potensi penyerapan tenaga kerja sebanyak 71.598 orang.

Selain itu, dia telah mengarahkan PT Algae Sumba Timur Lestari (ASTIL) sebagai Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) untuk membangun kemitraan dengan kelompok pembudidaya. Dengan kapasitas produksi 90 ton per bulan, penyerapan 2.500 ton rumput laut basah dan 250 ton rumput laut kering dapat dilakukan.

KKP juga telah menyalurkan bantuan senilai Rp 41,4 miliar di Sumba Timur untuk peningkatan produksi rumput laut. Bantuannya disalurkan dalam bentuk 75 paket sarana pembangunan kebun bibit rumput laut, 100 paket sarana budidaya rumput laut, dan pembangunan gudang rumput laut dan lantai jemur.

 (Baca: KKP Sebar 15 Ribu Benih Kerang Mutiara Langka di Lombok)

Bantuan tersebut akan menaikkan suplai 18.542 ton rumput laut basah sehingga produksinya mencapai 44.950 ton. Pembangunan gudang yang meningkatkan kapasitas penyimpanan 500 ton rumput laut kering dilakukan untuk mengantisipasi pertambahan jumlah produksi.

"Nantinya diproyeksikan setiap bulan PT ASTIL dapat menyerap bahan baku rumput laut basah hinga mencapai 7.500 ton rumput laut basah atau 750 ton rumput laut kering," kata Slamet.

Reporter: Michael Reily
Editor: Pingit Aria
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...