Susi Akan Ganti Keramba di Waduk Jatiluhur dengan Bantuan Bibit Ikan

Michael Reily
14 September 2017, 19:47
Waduk Jatiluhur
ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan
Foto aerial karamba jaring apung (KJA) di Waduk Jatiluhur, Purwakarta, Jawa Barat, Minggu (16/4). Pemkab Purwakarta mulai menertibkan secara bertahap 15.000 KJA untuk mengembalikan kualitas air waduk yang memburuk.

Pemerintah akan menertibkan keramba nelayan yang membuat keruh air Waduk Jatiluhur. Agar nelayan tak kehilangan mata pencaharian, Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) akan memberikan bantuan benih ikan mas, nila, patin, dan gurame yang disebar ke penjuru waduk.

Rencana penertiban keramba secara bertahap akan dilakukan melalui kerja sama Badan Riset dan Sumber Daya Manusia (BRSDM) KKP dengan Perum Jasa Tirta II. Kerja sama mencakup usaha untuk mengurangi populasi keramba jaring apung di Waduk Jatiluhur yang luasnya mencapai 8.300 hektare.

"Kami akan sebar bibit, dilepas di Waduk Jatiluhur, supaya nanti masyarakat tidak perlu bikin Keramba Jaring Apung (KJA)," kata Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti di Jakarta, Kamis (14/9).

(Baca juga: Menteri Susi Gandeng BRI dan BNI Bantu Pendanaan Nelayan)

Menurut catatan KKP, penangkapan dengan sistem KJA menghasilkan rata-rata 118,87 ton ikan per tahun atau budidaya sebesar 1.359,44 ton per tahun. Namun, penggunaan jaring insang, jala, dan pancing mengakibatkan dasar Waduk Jatiluhur menjadi keruh dengan endapan kotoran pakan.

Sementara, menurut Susi, 80% kebutuhan air baku di Jakarta dan Jawa Barat berasal dari Jatiluhur. "Ini dilakukan supaya air yang kita gunakan juga bersih," ujarnya.

Halaman:
Reporter: Michael Reily
Editor: Pingit Aria
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...