PLN Punya Dua Syarat untuk Serap Gas dari Blok Masela
PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) masih berminat membeli gas Blok Masela di Laut Arafura, Maluku. Namun ada beberapa syarat dari perusahaan pelat merah itu sebelum memutuskan menyerap gas dari blok tersebut.
Direktur Pengadaan Strategis 2 PLN Supangkat Iwan Santoso mengatakan penyerapan gas Masela ini sebenarnya bisa sejalan dengan rencana perusahaan. Ini karena PLN memiliki rencana membangun pembangkit listrik di luar Pulau Jawa.
Meski demikian, PLN memiliki dua syarat agar bisa membeli gas dari blok tersebut. Pertama, kesiapan industri yang akan dibangun di kawasan Blok Masela.
Dengan berdirinya industri di daerah tersebut, maka PLN bisa membangun pembangkit listrik untuk memenuhi kebutuhan. Rencananya pembangkit yang akan dibangun adalah tenaga gas uap (PLTGU) berkapasitas 300 Megawatt (MW). (Baca: Tekan Harga Gas Masela, Arcandra Buka Opsi Kurangi Penerimaan Negara)
Syarat kedua adalah harga. PLN menginginkan harga gas dari mulut sumur ke Pembangkit listrik (plant gate) di bawah US$ 5 per mmbtu. Harga murah itu seharusnya bisa terwujud karena lokasi pembangkit berdekatan dengan sumber gas.
"Jadi ini sangat tergantung dengan harga, juga terutama nanti siapa pengguna listriknya," kata Iwan kepada Katadata di Jakarta, Rabu (20/9).
Iwan memperkirakan volume gas yang bisa diserap sekitar 60 juta kaki kubik per hari (mmscfd). Namun hasil akhirnya nantinya berdasarkan keputusan pemerintah.
Sejauh ini masalah pembeli gas dari Blok Masela masih dibahas dengan pemerintah. "Kami ikut saja, kapan gas dan industri disana siap," kata Iwan.