Jonan Akan Revisi Surat Porsi Mahakam Jika Ada Permohonan Pertamina
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Ignasius Jonan akan merevisi surat mengenai porsi Total dan Inpex di Blok Mahakam dengan satu syarat. Surat tersebut akan diubah jika PT Pertamina (Persero) mengajukan permohonan resmi ke Kementerian ESDM.
Surat keputusan yang dikeluarkan Sudirman Said saat menjadi Menteri ESDM itu tidak akan diubah apabila tidak ada permintaan dari Pertamina. “Silahkan tulis surat ke kami. Sebelum ada permohonan tidak akan ubah apa-apa,” kata dia di Kementerian ESDM, Jakarta, Jumat (28/9).
Namun, menurut Jonan, Pertamina harus memiliki minimal 51% hak kelola di Blok Mahakam setelah kontrak berakhir 31 Desember 2017. Dalam surat sebelumnya, Total dan Mahakam dibatasi maksimal 30%.
Meski ada batas minimal 51% itu, Jonan menyerahkan seluruh proses negosiasi dengan Total dan Inpex kepada Pertamina. Bahkan tidak mempermasalahkan jika Pertamina mengelola 100% Blok Mahakam mulai tahun depan. Ini karena sudah masuk dalam ranah bisnis.
Selain besaran hak kelola, Jonan pun mempersilahkan Pertamina apabila ingin join operator dengan Total. "Ya boleh aja tinggal Pertamina mau tidak, usulnya apa. Kalau semua diputusin di sini, Pertamina direksinya gaji besar-besar," ujar Jonan.
Di sisi lain, pemerintah meminta ketika menjadi operator Blok Mahakam mulai 2018 nanti, Pertamina harus bisa mengontrol biaya operasi yang diganti pemerintah (cost recovery) agar tidak lebih besar dari saat ini. "Kalau lebih besar harus diinvestigasi, harus diambil alih," kata Jonan.
Selain itu, Jonan juga meminta agar produksi migas di Blok Mahakam tidak turun. Sepanjang semester I-2017, produksi minyak di blok tersebut mencapai 55.100 barel per hari (bph). Sedangkan gas yang dihasilkan sebesar 1.504 mmscfd.
Di hubungi terpisah, Direktur Hulu Pertamina Syamsu Alam m akan meyakinkan pemerintah untuk bisa mengoptimalkan pengelolaan di Blok Mahakam. Ada beberapa upaya yang dilakukan, diantaranya meneruskan pengelolaan blok tersebut dengan baik terutama dari sisi aspek kesehatan, keselamatan kerja, keamanan dan lindungan lingkungan (HSSE) dan pengoperasian yang baik.
Pertamina saat ini menargetkan ada 17 sumur yang dibor hingga akhir tahun. Sumur-sumur tersebut nantinya baru akan diproduksikan pada tahun depan. "Dengan begitu target-target produksi dapat kami capai," kata Syamsu.
Direktur Perencanaan Investasi dan Manajemen Risiko Gigih Prakoso mengatakan pembahasan dengan Total terkait hak kelola Blok Mahakam belum dimulai. Bahkan pembahasan valuasi aset blok tersebut dengan kedua belah pihak belum terlaksana.
Namun, pihaknya membuka diri untuk menggandeng mitra di Blok Mahakam. Dengan begitu Pertamina akan terbantu dari finansial, sumber daya manusia dan teknologi. “Kami cukup welcome, baik itu dari existing partner atau yang baru," kata Gigih di Jakarta, Rabu (27/9).