Wamen ESDM Kaji Teknologi EOR yang Cocok di Indonesia

Anggita Rezki Amelia
4 Oktober 2017, 16:22
IPA 2017
Arief Kamaludin|Katadata
Wakil Menteri ESDM Arcandra Tahar memberikan tinjauan persoalan migas di stand pamer Kementerian ESDM, Jakarta, Rabu, (17/5).

Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arcandra Tahar tengah mengkaji teknologi pengurasan sumur minyak  (Enhanced Oil Recovery/EOR) yang tepat diterapkan di Indonesia. Ini karena kondisi tiap lapangan berbeda.

Menurut Arcandra, teknologi EOR ini memang harus dilakukan untuk lapangan yang sudah tua (brown field). “Namun tidak semua itu cocok. Kami harus mencari EOR mana yang cocok untuk Indonesia,” kata dia kepada Katadata, Selasa (2/10).

Saat ini memang ada beberapa teknologi EOR yang menjadi opsi diterapkan di Indonesia. Di antaranya adalah steam flooding, surfaktan dan chemical carbon dioxide (CO2).

Teknologi itu nantinya dikaji untuk masing-masing lapangan. Jadi perlu ada sampel untuk uji coba di suatu lapangan. Setelah itu diterapkan secara penuh di lapangan tersebut.

Dengan uji coba tersebut nantinya akan terlihat mana lapangan yang cocok. Indikasinya adalah ketika diuji coba maka keluar minyak, meskipun hanya sedikit.

Hingga kini pengembangan teknologi EOR memang masih belum masif. Hanya ada beberapa kontraktor yang menggunakan teknologi itu, antara lain Chevron di Blok Rokan. Kemudian, Medco, dan PT Pertamina (Persero).

Nantinya, dalam memilih teknologi EOR ini juga harus mempertimbangkan biaya. Ini karena teknologi EOR masih masuk dalam cost recovery. Artinya biaya itu nantinya akan diganti pemerintah. “Kami cari teknologi yang cost-nya efisien,” ujar dia.

Saat ini Kementerian ESDM mempersiapkan aturan khusus mengenai penggunaan teknologi EOR. Salah satu poin dalam aturan tersebut adalah berbagi risiko. Jadi, jika teknologi EOR diterapkan di suatu lapangan dan hasilnya kurang memuaskan maka biayanya ditanggung pemerintah dan kontraktor.

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...