Enam Investor Bidik Lima Blok Migas dengan Skema Gross Split

Anggita Rezki Amelia
29 Desember 2017, 20:40
IPA 2017
Arief Kamaludin|Katadata
Wakil Menteri ESDM Arcandra Tahar memberikan tinjauan persoalan migas di stand pamer Kementerian ESDM, Jakarta, Rabu, (17/5).

Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mengumumkan enam perusahaan minyak dan gas bumi (migas) telah memasukkan dokumen penawaran pengelolaan blok migas. Enam perusahaan ini mengincar lima blok dari 15 blok migas yang ditawarkan pemerintah dalam proses lelang tahun ini.

Pada Jumat (29/12) pukul 14.30 WIB, Kementerian ESDM menutup tahap pengajuan dokumen keikutsertaan proses lelang 15 blok migas. Penutupan ini setelah beberapa kali mengalami perpanjangan batas waktu karena menunggu aturan perpajakan untuk kontrak bagi hasil gross split.

Wakil Menteri ESDM Arcandra Tahar mengatakan, ada enam perusahaan yang memasukkan dokumen partisipasi. Mayoritas perusahaan itu adalah perusahaan migas internasional.

Ia mengklaim, masuknya dokumen partisipasi untuk lima blok migas tersebut menandakan adanya skema gross split  membuat iklim investasi migas menjadi lebih menarik. "Kalau melihat statistiknya, 70% dari wilayah kerja untuk penawaran langsung diambil oleh investor. Kalau dari tujuh blok migas ada lima blok migas yang dikembalikan dokumennya, itu menurut kami menarik," kata Arcandra dalam konferensi pers di Jakarta, hari ini.

(Baca: Saka Energi Ikuti Lelang Dua Blok Migas Pakai Skema Gross Split)

Arcandra membandingkan hasil lelang blok migas pada dua tahun terakhir. Pada 2015, dari delapan blok migas yang ditawarkan tidak ada satu pun yang laku. Demikian juga pada 2016, tak ada yang tertarik dengan 14 blok migas yang dilelang pemerintah.

Meski tahun lalu sudah ada satu investor yang memenangkan satu blok migas, hingga kini investor tersebut tak kunjung menandatangani kontrak.

"Apakah gross split menarik atau tidak? Sebanyak lima dari tujuh blok migas diminati dengan gross split. Sementara pada 2015-2016 saat berlaku PSC cost recovery, tak ada satu pun yang laku. Mana yang lebih menarik?" kata Arcandra, 

(Baca: Jokowi Akhirnya Teken Peraturan Pemerintah tentang Pajak Gross Split)

Berdasarkan data Kementerian ESDM, ada enam perusahaan yang memasukkan dokumen partisipasi. Pertama, Mubadala Petroleum (SE Asia) Ltd di Blok Andaman I. Kedua,  konsorsium Premier Oil Far East Ltd, Mubadala Petroleum (SE Asia) dan Kris Energy di Blok Andaman II. Ketiga, Repsol Exploracion SA di Blok Andaman II.

Keempat, PT Energi Mega Persada (EMP) Tbk di Blok Andaman II. Kelima, PT Tansri Madjid Energy di Blok Merak-Lampung, Keenam, PT Saka Energi Indonesia yang membidik dua blok yakni Blok Pekawai dan West Yamdena.

Tahun ini, Kementerian ESDM melelang 15 blok migas yang terdiri dari 10 blok migas konvensional dan lima blok migas nonkonvensional. Selama masa pembukaan akses dokumen lelang, sebanyak 20 dokumen pada 10 blok migas konvensional diakses oleh 13 perusahaan.

Halaman:
Editor: Yuliawati
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...