Laba Bersih PGN Turun ke Titik Terendah 5 Tahun Terakhir

Anggita Rezki Amelia
9 Maret 2018, 20:13
PGN
Arief Kamaludin | Katadata

Laba bersih PT Perusahaan Gas Negara/PGN (Persero) Tbk terus menurun dalam lima tahun terakhir. Bahkan laba bersih tahun 2017 sudah berada pada titik terendah sejak tahun 2013.

Berdasarkan laporan keuangannya, PGN mencatatkan laba bersih sebesar US$ 143,15 juta atau setara Rp 1,92 triliun. Angka ini turun sekitar 52% dari capaian tahun sebelumnya.

Jika melihat trennya, laba bersih PGN meningkat terakhir kalinya yakni tahun 2012. Saat ini, laba bersih meningkat menjadi US$ 914,5 juta dari sebelumnya hanya US$ 702,5 juta.

Laba itu kemudian turun di tahun 2013 ke level US$ 845 juta. Penurunan itu berlanjut di tahun berikutnya ke level US$ 711 juta. Tahun 2015 juga tidak bisa mendongkrak dan hanya bisa meraup US$ 401 juta dan di tahun 2016 mencapai US$ 304,3 juta.

Salah satu penyebab laba bersih tahun 2017 turun karena pertumbuhan pendapatan perusahaan tidak bisa menutup kenaikan beban. Beban pokok perusahaan itu melonjak sekitar 6% menjadi US$ 2,17 miliar. Adapun pendapatan netonya hanya tumbuh 1,2% menjadi US$ 2,93 miliar.

Pendapatan emiten berkode PGAS tersebut terutama diperoleh dari hasil Penjualan Gas Sebesar US$ 2.404,6 juta dan Penjualan Minyak dan Gas sebesar US$ 472,8 juta. "Kami melakukan berbagai upaya efisiensi sehingga mampu mencetak laba di tengah kondisi perekonomian saat ini,“ kata Sekretaris Perusahaan PGN, Rachmat Hutama, di Jakarta, Jumat (9/03).

Capaian dan Target Perusahaan

Selama periode Januari-Desember 2017, PGN menyalurkan gas bumi sebesar 855,5 BBTUD. Perinciannya  dengan rincian, volume gas distribusi sebesar 771,55 BBTUD, dan volume transmisi gas bumi sebesar 83,95 BBTUD.

Pada kuartal IV-2017, infrastruktur pipa gas PGN bertambah sepanjang lebih dari 175 km dan saat ini mencapai lebih dari 7.450 km atau setara dengan 80% pipa gas bumi hilir nasional. "Investasi infrastruktur pipa gas bumi yang dibangun PGN hampir seluruhnya tidak mengandalkan APBN, sehingga tidak membebani negara" ujar Rachmat.

Di periode itu, PGN juga telah menyelesaikan fasilitas penunjang pasokan gas di Pasuruan. Kemudian pengembangan pipa gas bumi di sejumlah kawasan industri wilayah Jakarta, Banten, Jawa Barat, Jawa Timur, Sumatera Utara dan Batam serta infrastruktur untuk menunjang kehandalan penyediaan listrik PLN di Tanjung Priok.

Halaman:
Reporter: Anggita Rezki Amelia
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...