Harga Ayam dan Telur Naik, Kementan Jamin Pasokan Selama Ramadan Aman

Michael Reily
14 Mei 2018, 18:27
Peternakan Ayam
ANTARA FOTO/Idhad Zakaria
Kinerja perusahaan pakan ternak kuartal I 2018 berpotensi membaik seiring turunnya harga jual bahan baku jagung

Kementerian Pertanian memastikan ketersedian pasokan ayam dan telur mencukupi untuk kebutuhan masyarakat menjelang Ramadan dan Lebaran. Pernyataan itu ditegaskan seiring dengan penurunan produksi ayam akibat penyakit unggas serta meningkatnya harga pakan sehingga memicu melambungnya harga telur dan ayam di pasar.

Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementerian Pertanian I Ketut Diarmita menjelaskan pihaknya telah mengkalkulasi stok ayam dan telur dan kebutuhan masyarakat. “Kami ingin memastikan masyarakat yang berpuasa merasa aman dan Lebaran nyaman,” kata Ketut kepada Katadata di Jakarta, Senin (14/5).

Berdasarkan prognosa Kementan, produksi daging ayam tahun ini diperkirakan mencapai 3,56 juta ton dengan total kebutuhan sebesar 3,04 juta ton. Sehingga diperkirakan masih ada surplus sekitar  517 ribu ton. Untuk Mei-Juni 2018, ketersediaan daging ayam sebanyak 626 ribu ton dengan konsumsi sebanyak 535 ribu ton, sehingga terjadi kelebihan 90,9 ribu ton.

Sementara itu, produksi telur ayam tahun ini diprediksi sebanyak 2,96 juta ton dengan kebutuhan 2,76 juta ton. Sehingga stok nasional surplus 202 ribu ton. Adapun sepanjang  Mei-Juni, produksi telur diperkirakan sebanyak 521 ribu ton dengan  jumlah kebutuhan 485 ribu ton. Alhasil masih ada kelebihan stok 35,5 ribu ton. 

(Baca : Pelemahan Rupiah Kerek Harga Ayam dan Telur)

Meski demikian, Ketut membenarkan telah terjadi penurunan produksi karena larangan penggunaan antibiotik efektif dalam imbuhan pakan ternak. Kebijakan yang berlaku sejak 1 Januari 2018 itu telah diatur  dalam Peraturan Menteri Pertanian (Permentan) Nomor 14 Tahun 2017 tentang Klasifikasi Obat Hewan.

Regulasi ini bertujuan supaya masyarakat dan generasi penerus tidak kebal terhadap antibiotik karena konsumsi ayam dan telur. Untuk mengganti antibiotik, Kementan menyarankan penggunaan probiotik, enzim, dan vaksin.

Halaman:
Editor: Ekarina
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...