Tingkatkan Serapan Gabah, Bulog Masih Terkendala Kapasitas Gudang
Perum Bulog akan meningkatkan pendekatan penyerapan gabah untuk menghindari kenaikan harga karena rantai pasok beras yang panjang. Dengan penyerapan gabah langsung dari petani, diharapkan bisa menekan harga beras di tingkat konsumen menjadi lebih murah.
Meski demikian, Bulog mengakui masih ada kendala dalam hal serapan gabah khususnya dalam penyediaan fasilitas pergudangan.
Direktur Pengadaan Bulog Andrianto Wahyu Adi menyatakan gudang Bulog yang tersebar di Indonesia saat ini hanya berkapasitas sekitar 3,9 juta ton. Untuk mencapai pasokan beras 1 juta ton sampai 1,5 juta ton, diperlukan pasokan gabah sekitar 3 juta ton.
(Baca : Mentan Minta Bulog Potong Rantai Pasokan untuk Tambah Serapan Gabah)
Dengan keterbatasan fasilitas, maka Bulog akan berfokus terhadap pengadaan beras.
“Gudang kami sebenarnya cukup asal petani memiliki pengering,” kata Andrianto, Senin (14/5).
Ketersediaan pengering, menurut Andrianto akan membantu petani untuk menghasilkan produksi gabah yang berkualitas sehingga dapat memotong rantai pasok tengkulak.
Dengan begitu, petani tidak harus menjual hasil produksi kepada pengepul, karena gabah bisa dijual ke Bulog. Kementerian Pertanian sudah menyediakan anggaran sebesar Rp 1 triliun untuk 1.000 unit pengering yang dibagikan kepada Gabungan Kelompok Petani (Gapoktan).