Gejolak Kurs Rupiah Diprediksi Bisa Berlangsung Hingga Akhir Tahun

Rizky Alika
23 Mei 2018, 19:39
Rupiah
Arief Kamaludin|KATADATA

Depresiasi nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) terus berlanjut sejak akhir Januari 2018. Para ekonom tak dapat memprediksi sampai kapan depresiasi terjadi, namun gejolak nilai tukar rupiah kemungkinan bakal berlangsung dalam jangka waktu yang lama.

Ekonom senior Center of Reform on Economics (CORE) Piter Abdullah memprediksi gejolak nilai tukar rupiah terhadap dolar AS akan berlangsung hingga akhir tahun atau tahun depan. "Diperkirakan akan cukup panjang," kata dia kepada Katadata.co.id, Rabu (23/5).

(Baca juga: Rupiah di Atas 14 Ribu, Kadin: Baik untuk Ekspor, Menyulitkan Impor)

Menurut dia, ada beberapa faktor yang membuat nilai tukar rupiah cenderung bergejolak, di antaranya kenaikan bertahap bunga acuan AS atau Fed Fund Rate seiring perbaikan ekonomi di negara tersebut. Kenaikan tersebut memicu arus keluar dana asing dari pasar keuangan negara berkembang, termasuk Indonesia, sehingga permintaan dolar AS meningkat.

Faktor lainnya, kondisi defisit transaksi berjalan yang terkadang diperburuk oleh neraca perdagangan yang defisit. Defisit tersebut menunjukkan ketidakseimbangan pasokan dan permintaan valas dalam perdagangan internasional Indonesia.

Jumlah pembayaran utang luar negeri pada tahun ini juga disebut Piter jauh lebih besar dibandingkan tahun lalu. Alhasil, kebutuhan valasnya pun membesar dan bisa memberikan tekanan terhadap nilai tukar rupiah.

Berdasarkan data Kementerian Keuangan, utang yang jatuh tempo pada tahun ini mencapai Rp 400 triliun. Utang yang harus dibayar itu mencapai 10,4% dari keseluruhan pinjaman pemerintah yang mencapai Rp 4.034 triliun.

(Baca juga: Rupiah Anjlok, Gubernur BI: Ekonomi 2018 Lebih Kuat dari 1998 dan 2008) 

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...