Menolak Bayar, Total Terancam Batal Gabung Di Blok Mahakam

Anggita Rezki Amelia
4 Juni 2018, 20:58
Total Migas
Arief Kamaludin | Katadata

Total E&P Indonesie kemungkinan tidak akan bergabung dengan PT Pertamina (Persero) dalam mengelola Blok Mahakam. Penyebabnya adalah kewajiban membayar hak kelola (participating interest/PI) blok tersebut.

Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi (Migas) Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Djoko Siswanto mengatakan hingga kini Total tidak mau membayar hak kelola yang diperolehnya. “Total kayaknya enggak mau. Kan Pertamina membolehkan dia masuk asalkan membayar, tapi Total tidak mau,” kata dia di Jakarta, Senin (4/6).

Total E&P Indonesie adalah operator lama di Blok Mahakam. Perusahaan asal Prancis itu memiliki hak kelola 50% di blok tersebut. Sisanya dimiliki mitranya yakni Inpex Corporation.

Total dan Inpex sudah mengelola Blok Mahakam selama 50 tahun. Namun, setelah kontrak berakhir 31 Desember 2017, pemerintah tidak memperpanjang kontrak kedua kontraktor tersebut. Pemerintah memberikan 100% hak kelola itu kepada PT Pertamina (Persero).

Meski diberikan 100% hak kelola ke Pertamina, pemerintah masih memberikan kesempatan Total dan Inpex untuk bergabung mengelola Blok Mahakam. Awalnya, pemerintah memberikan porsi hak kelola kepada Total dan Inpex sebesar 30%. Namun, keputusan itu dianulir dan diubah menjadi 39%.

Berbeda dengan Total yang ingin bergabung dengan Pertamina jika diberikan hak kelola gratis, Inpex Corporation justru tetap menginginkan berada di Blok Mahakam. “Sudah niat untuk mau dan tetap ada,” ujar Djoko.

(Baca: Total E&P Tidak Mengincar Operator Blok Mahakam)

Berdasarkan data Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Migas (SKK Migas), hingga 30 April 2018, Blok Mahakam berhasil memproduksi 951,8 MMSCFD gas dari targetnya 1.100 MMSCD. Adapun realisasi minyak dan kondensat hanya 46,06 ribu barel per hari (bph), padahal targetnya 48,271 ribu bph.

Hingga berita diturunkan, pihak Total dan Inpex masih belum berkomentar mengenai hal tersebut. Presiden & General Manager Total Arividya Noviyanto belum membalas pesan yang disampaikan. 

Reporter: Anggita Rezki Amelia
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...