Harga Ayam Diprediksi Kembali Normal Pekan Depan

Michael Reily
18 Juni 2018, 16:20
Daging Ayam Potong
ANTARA FOTO/Rahmad
Tim gabungan Satgas Pangan memantau ayam potong yang dijual di Pasar Impres Lhokseumawe, Aceh, Rabu (21/6). Kegiatan itu guna mengetahui ketersediaan bahan pangan dan mengawasi harga komoditas jelang Idulfitri 1438 H.

Tingginya harga ayam pada Ramadan dan Lebaran 2018 diprediksi akan kembali normal mulai pekan depan. Penyebabnya adalah permintaan masyarakat akan kembali seperti semula. Adapun, saat Ramadan dan Lebaran, permintaan masyarakat meningkat sebesar 20%.

Ketua Umum Perhimpunan Insan Perunggasan Rakyat (Pinsar) Indonesia Singgih Januratmoko memperkirakan harga ayam akan mulai normal pasca-Lebaran. “Pekan depan harga ayam mulai normal, sekarang masih banyak pedagang yang libur,” kata dia kepada Katadata.co.id, Senin (18/6).

Mengacu data Pusat Informasi Harga Pangan Strategis (PIHPS) Nasional, per 14 Juni 2018, harga rata-rata satu kilogram (kg) daging ayam ras mencapai Rp 42.550. Namun, angka itu mulai turun menjadi Rp 39.600 per kg pada 18 Juni 2018.

Untuk mengatur harga ayam, pemerintah sudah mengeluarkan Peraturan Menteri Perdagangan (Permendag) Nomor 58 Tahun 2018 pada 4 Mei 2018 lalu. Aturan itu menyebutkan harga acuan untuk daging ayam adalah Rp 32 ribu per kg.

Aturan lainnya adalah Permendag Nomor 62 tahun 2018 untuk harga khusus ayam pada Lebaran 2018. Di aturan itu, harga eceran daging ayam ras per kg untuk Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta, Jawa Barat, dan Banten maksimal Rp33.000. Sedangkan Provinsi Jawa Timur dan Jawa Tengah harga maksimalnya Rp 31.500. Untuk provinsi lainnya yakni Rp 34.000.

Menurut Singgih, penurunan permintaan masyarakat setelah Lebaran akan memicu harga kembali normal sesuai acuan. Hal itu juga akan didukung peternak yang terus menggelontorkan pasokan untuk menekan harga.

Guru Besar Fakultas Pertanian Institut Pertanian Bogor (IPB) Dwi Andreas Santosa mengungkapkan harga daging ayam tahun ini merupakan yang tertinggi daripada tahun-tahun sebelumnya. Ini terjadi karena pola produksi ayam secara tahunan.

Halaman:
Reporter: Michael Reily
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...